
MADIUN (Lentera) - Sedikitnya ada 12 pelajar yang pingsan saat mengikuti upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di yang digelar di Alun-Alun Caruban, Kabupaten Madiun,Jumat (2/5/2025).
Beberapa murid harus ditandu ke tenda pelayanan kesehatan/medis dekat ambulans, yang telah disiapkan, yang lain dipapah rekannya ke tim medis.
Pelajar yang pingsan bahkan harus dibantu dengan alat penyuplai oksigen. Setelah beberapa saat mendapat pertolongan pertama, kondisi para pelajar yang pingsan saat upacara berangsur baik.
"Sudah sarapan tadi pagi, tapi cuacanya panas sekali. Jadi pusing, lemas, dan kaki saya kram," ujar Nora Lovita, siswi SMP yang mendapat perawatan di tenda medis.
Bagus Yoshef, salah satu petugas medis mengungkapkan bahwa kondisi para pelajar diduga melemah akibat dehidrasi karena paparan suhu tinggi selama upacara. Penanganan cepat dilakukan agar kondisi para siswa tidak memburuk.
"Kami berikan penanganan awal berupa terapi oksigen agar kondisi tubuh mereka cepat stabil kembali," jelas Bagus.
Setelah mendapat perawatan dan kondisi membaik, para siswi diperbolehkan kembali bergabung dengan peserta upacara lainnya.
Upacara peringatan Hardiknas tahun ini dipimpin langsung oleh Bupati Madiun, Hari Wuryanto dan diikuti oleh ratusan peserta, termasuk siswa SMP dan SMA, mahasiswa, tenaga pendidik, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Peringatan tahun ini mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais