
PROBOLINGGO (Lentera) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan di pondok pesantren.
Wagub Emil menyampaikan dalam upaya peningkatan SDM, selama 6 tahun terakhir Pemprov Jatim telah memberikan beasiswa untuk 6.846 mahasiswa santri agar mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, mulai S1 hingga program S3 Doktoral.
"Tahun 2019-2024, kita telah memberikan beasiswa kepada 5.653 mahasiswa pada jenjang S1, S2 dan S3. Dan pada Tahun 2025 ini, ada 1.193 mahasiswa yang kita berikan beasiswa," katanya saat menghadiri gelaran peringatan hari lahir Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Al Jailani (Ponpes SAQA) ke-29 di Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (3/5/2025).
"Semua itu dilakukan sebagai wujud upaya kita dalam mempersiapkan SDM Jatim agar lebih baik ke depannya untuk menuju Jawa Timur Maju dan Berprestasi, sekaligus menyukseskan program Indonesia Emas 2045," paparnya.
Sedangkan terkait komitmen pada kesejahteraan pondok pesantren, Wagub Emil menyampaikan langkah kesejahtraan telah dimulai oleh Ibu gubernur melalui One Pesentren One Product (OPOP). Kemudian OPOP ini mengalami penyesuaian sekarang menjadi Eko-Tren (ekonomi pesantren).
Ekotren, kata Emil, merupakan program unggulan Pemprov Jatim yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ponpes melalui pemberdayaan ekonomi pesantren, santri, dan alumni pesantren.
Program ini diharapkan mampu memperkuat tiga pilar utama ekosistem OPOP, yakni santripreneur, pesantrenpreneur, dan sociopreneur, sehingga dapat menjadikan pesantren lebih tangguh secara ekonomi.
“Insya Allah dengan adanya Eko-Tren, didukung dengan pembentukan Koperasi Pondok Pesantren, ponpes kita akan semakin kuat, semakin meluas, dan semakin memberikan kemanfaatan besar,” ucapnya
Dengan adanya dukungan yang diberikan, diharapkan Ponpes mampu berkontribusi signifikan dalam peningkatan SDM dan perekonomian daerah. Mengingat, jumlah ponpes di Jatim mencapai 7.125 dan jumlah santri sebanyak 992.889 orang.
"Kita ingin agar ponpes bisa menjadi penggerak, lalu trendsetter untuk mendorong Jatim, bahkan Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi yang bisa menguasai pangsa pasar halal," ucapnya. (*)
Editor : Lutfiyu Handi