
MALANG (Lentera) - Hujan disertai angin kencang menerjang kawasan Dusun Kerajan, Desa Pucang Songo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (7/5/2025) sore. Akibatnya, atap 10 rumah warga rusak dengan total kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah.
"Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.45 WIB. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai terpaan angin kuat menghantam kawasan RT 09 dan RT 10 RW 03 Desa Pucang Songo. Sejumlah atap rumah warga terangkat dan beterbangan akibat terjangan angin," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Rabu (7/5/2025) malam.
Menurut Sadono, BPBD menerima laporan dari Pemerintah Desa Pucang Songo pada pukul 18.29 WIB. "Tim langsung melakukan koordinasi dan mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan," katanya.
Sadono menyebutkan, dari hasil pendataan, terdapat 10 rumah yang mengalami kerusakan ringan. Kerusakan umumnya terjadi pada bagian atap yang tersapu angin.
Meski sebagian besar rumah sudah mulai diperbaiki secara swadaya oleh warga, satu rumah dilaporkan masih belum ditangani karena kondisi bangunan yang rapuh dan sudah tua.
"Adapun warga yang rumahnya terdampak di antaranya adalah Pak Ekhoris (34), Bu Sholikah (45), Pak Firman Nur Abidin (33), Pak Toyib (44), hingga Pak Nuraeni (43). Sebagian dari mereka memiliki anak balita yang harus segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman saat angin menerjang," paparnya.
Sadono juga menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara kerugian materi akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp19 juta.
Meski tergolong kerusakan ringan, kebutuhan mendesak seperti terpal dan logistik dasar tetap diperlukan bagi warga yang terdampak, terutama untuk satu rumah yang belum tertangani.
"Upaya penanganan langsung dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, seperti BPBD Kabupaten Malang, PMI, Tagana, Muspika Pakis, FPRB Pucang Songo, serta masyarakat setempat. Pihak desa dan kecamatan juga turut memberikan pendampingan," katanya.
Sementara itu, menurutnya kondisi cuaca di lokasi saat ini masih diguyur gerimis ringan. Hal ini sedikit menghambat proses perbaikan rumah yang dilakukan warga, namun tak menyurutkan semangat gotong royong di tengah musibah. (*)
Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi