
SURABAYA (Lentera) - Pihak DPRD Jawa Timur mengingatkan pentingnya ketepatan strategi dan perencanaan, dalam proyek pelebaran jalan di wilayah Kediri–Nganjuk yang dirancang untuk mendukung akses menuju Bandara Dhoho.
Disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif berharap manfaat proyek jalan menuju Bandara Dhoho Kediri, benar-benar dirasakan oleh masyarakat secara luas.
“Jadi besar harapan saya ini agar tidak salah strategi, tidak salah perencanaan, jadi benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur,” ungkap Khusnul Arif, Jumat (9/5/2025).
Politisi NasDem tersebut menjelaskan bahwa proyek pelebaran akan menyasar dua ruas utama: dari batas Kabupaten Nganjuk ke batas Kota Kediri sepanjang 5 km, serta dari simpang empat Candi (batas Kota Nganjuk) ke arah Kabupaten Kediri. Proyek ini bagian dari program strategis Pemprov Jatim melalui Dinas Bina Marga dalam mendukung konektivitas infrastruktur penunjang bandara.
“Pelebaran ini bagian dari upaya memastikan jalan menuju standar, memberikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi pengguna jalan, khususnya menuju bandara,” ujarnya.
Meskipun proyek sempat direncanakan mulai pada Maret atau April, pelaksanaannya harus bergeser karena bertepatan dengan Lebaran dan fokus anggaran ke program pemeliharaan jalan dan jembatan di wilayah I dan II.
“Untuk wilayah III, insyaallah bulan depan sudah running well. Konsultasi publik akan digelar pada 15 Mei, dan selambat-lambatnya Juni sudah mulai dikerjakan,” kata Khusnul.
Khusnul Arif menambahkan bahwa peningkatan akses ini akan mempercepat arus barang dan orang antara Nganjuk dan Kediri, terutama melalui jalur strategis di Desa Tarokan yang menjadi salah satu simpul penting menuju Bandara Dhoho.
“Ya ini bagian dari bagaimana kita memberikan akses dari pengguna jalan supaya aman, dan nyaman, dan tentunya akan mempercepat perekonomian, bisa meningkatkan produktivitas ekonomi,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais