14 May 2025

Get In Touch

Masyarakat Blitar Pertanyakan Kelanjutan Kasus Korupsi Dam Kali Bentak dan TP2ID

Karangan bunga ucapan dari masyarakat di depan Kantor Kejari Blitar.
Karangan bunga ucapan dari masyarakat di depan Kantor Kejari Blitar.

BLITAR (Lenteratoday) - Masyarakat Blitar dari kalangan kontraktor dan LSM mempertanyakan kelanjutan kasus korupsi dam Kali Bentak senilai Rp 4,9 miliar, serta keterlibatan Tim Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (TP2ID) yang diusut Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.

Karena kasus yang menjadi perhatian masyarakat tersebut, terakhir disampaikan perkembangan penyidikan oleh Kejari Blitar pada 24 April 2025. Sudah 3 minggu lalu, hingga kini belum ada perkembangannya.

Salah satu kontraktor di Blitar, yang mengaku kecewa dengan praktik ijon fee proyek yang selama ini terjadi."Fee proyek diminta di depan, tapi kenyataannya tidak ada dan kalah Pilkada," ujar sumber yang minta namanya tidak disebutkan, Selasa (13/5/2025).

Bahkan diungkapkannya, fee proyek di Kabupaten Blitar bisa mencapai 30 persen. Sehingga memberatkan rekanan, karena takut kualitas pekerjaan tidak sesuai standar.

"Setelah kejaksaan berani memeriksa mantan Bupati Blitar (Rini Syarifah) dan kakaknya (M Muchlison) termasuk anggota TP2ID, membuat para rekanan senang dan berterima kasih. Namun harus diusut tuntas, jangan hanya pemeriksaan dan penggeledahan saja," tandasnya.

Apresiasi ini diwujudkan dengan adanya kiriman bunga, ucapan kepada Kejari Blitar pasca pemeriksaan mantan Bupati Blitar periode 2021-2024, Rini Syarifah.Sedikitnya ada 3 karangan bunga untuk Kejari Blitar, dari Kontraktor Blitar Raya, Warga Blitar dan Wong Blitar.

Sebagai ucapan terima kasih dan dukungan, karena kejaksaan berani membongkar kasus korupsi yang diduga melibatkan TP2ID.

Hal senada disampaikan Koordinator LSM Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) Blitar, Joko Prasetyo yang sejak awal menyoroti dibentuknya TP2ID oleh Bupati Rini saat menjabat.

"Mantan Bupati Blitar dan TP2ID sudah diperiksa dan digeledah rumahnya, kami bagian dari masyarakat Kabupaten Blitar menunggu ketegasan kejaksaan untuk menuntaskan kasus korupsi ini," kata Joko.

Jangan hanya berhenti sampai 4 orang tersangka dari level bawah saja lanjut Joko, tapi harus diusut tuntas sampai yang memerintahkan dan menerima aliran dananya.

"Kami akan kawal terus, serta mendesak Kejaksaan Blitar berani menuntaskan korupsi dam Kali Bentak. Serta membongkar dugaan keterlibatan TP2ID," tegasnya.

Bahkan sebelumnya, juga beredar petisi dukungan untuk menangkap TP2ID secara online, yang sudah ditandatangani ratusan orang.

Seperi diberitakan, dalam penyidikan dugaan korupsi dam Kali Bentak senilai Rp 4,9 miliar pada Dinas PUPR Kabupaten Blitar tahun 2023. Tim penyidik Kejari Kabupaten Blitar telah menetapkan 4 tersangka, serta memeriksa 35 orang saksi.

Keempat tersangka tersebut diantaranya 2 dari pihak rekanan pelaksana proyek dam Kali Bentak, Direktur CV Cipta Graha Pratama M Baweni dan tenaga administrasi, M Iqbal. Serta 2 dari ASN yaitu Sekretaris DInas PUPR, Heri Santosa (HS) dan Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Hari Budiono alias Budi Susu (BS).

Sementara Kepala Dinas PUPR, Dicky Cubandono yang mengajukan pensiun dini, belum tersentuh proses hukum.

Penyidik juga telah memeriksa mantan Bupati Blitar periode 2021-2024, Rini Syarifah dan kakak kandungnya, M Muchlison yang juga anggota TP2ID serta menggeladah 2 rumahnya.

Reporter: Ais/Reporter: Arief Sukaputra

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.