21 May 2025

Get In Touch

Dosen Unair Dapat Beasiswa Australia Awards

Shintia Yunita Arini SKM MKKK, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair penerima beasiswa ASS. (Dok.pribadi)
Shintia Yunita Arini SKM MKKK, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair penerima beasiswa ASS. (Dok.pribadi)

SURABAYA (Lentera) – Mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri merupakan impian besar bagi mahasiswa. Tak terkecuali bagi Shintia Yunita Arini, SKM, MKKK, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) yang berhasil menerima beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS).

Beasiswa ASS ini merupakan beasiswa bergengsi dari Pemerintah Australia yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi S2 atau S3 secara gratis di Australia. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan S3 di The University of Queensland, Australia.

Shintia bercerita pendaftar AAS tidak wajib memiliki Letter of Acceptance (LoA) saat mendaftar.  "Kita akan didaftarkan ke kampus pilihan setelah dinyatakan sebagai awardee. Jadi tanpa LoA pun tetap bisa mendaftar," ucapnya, Senin (19/5/2025).

Ia menuturkan, Awardee AAS diperbolehkan memilih hingga tiga universitas. Jika tidak diterima di pilihan pertama, mereka akan secara otomatis didaftarkan ke pilihan berikutnya.

Ia juga menyebutkan penolakan dari kampus sangat kecil karena awardee sudah dijamin oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia. Menurutnya, kemampuan bahasa Inggris adalah syarat utama yang harus disiapkan jauh-jauh hari.

“Terutama bagi yang masih terbatas, harus mulai belajar dan memilih apakah akan ambil TOEFL atau IELTS sesuai syarat beasiswa,” sebutnya.

Selain itu, sikap adaptif dan inklusif sangat penting. Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap perbedaan budaya, agama, dan ras di Australia yang menjunjung tinggi kebebasan dan keberagaman.

Ia juga menyoroti pentingnya memahami konsep GEDSI (Gender Equality, Disability and Social Inclusion), yang menjadi prinsip utama dalam kebijakan Pemerintah Australia. "Pastikan kita tidak bersikap rasis dan bisa menerima perbedaan," tutupnya. (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.