21 May 2025

Get In Touch

Jelang Iduladha, Dinas Peternakan Ngawi Perketat Pengawasan Hewan Kurban

Petugas memeriksa kondisi hewan di pasar Legi Ngawi. (Miftakul/Lentera)
Petugas memeriksa kondisi hewan di pasar Legi Ngawi. (Miftakul/Lentera)

NGAWI (Lentera) – Menjelang Hari Raya Iduladha, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi memperketat pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban, khususnya untuk mengantisipasi penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD), penyakit kulit berbenjol yang menyerang sapi.

Pemeriksaan dilakukan di Pasar Legi Ngawi oleh tim petugas kesehatan hewan, termasuk dokter hewan dari dinas setempat. Dari hasil pemeriksaan fisik dan mulut sapi, tidak ditemukan indikasi adanya hewan yang terjangkit LSD.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, Eko Yudho Nurcahyo, menegaskan bahwa hanya hewan dalam kondisi sehat yang diizinkan untuk diperjualbelikan.

“Kalau ada yang terindikasi sakit, langsung kami arahkan untuk tidak dijual,” ujar Yudho, Senin (19/5/2025).

Meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Ngawi telah dinyatakan mereda, kewaspadaan tetap ditingkatkan. Yudho menyebut, LSD memang tidak mematikan, namun tetap membutuhkan penanganan serius.

“PMK sudah lewat. Sekarang yang harus diwaspadai adalah LSD. Meski tidak mematikan, tetap perlu diobati,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini tidak ada lagi penyekatan hewan ternak dari luar daerah, seiring meredanya kasus PMK. Meski demikian, pemantauan tetap dilakukan secara ketat di lapangan.

Aktivitas jual beli hewan kurban di Pasar Legi Ngawi pun mulai menunjukkan peningkatan. Ratusan sapi dari berbagai wilayah memenuhi area pasar, menandai pulihnya perdagangan ternak menjelang Iduladha. (*)

Reporter: Miftakul FM
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.