21 May 2025

Get In Touch

Medan Terjal dan Akses Terputus, Enam Warga Trenggalek Masih Tertimbun Longsor

Tim gabungan membersihkan material longsor untuk membuka akses jalan di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek
Tim gabungan membersihkan material longsor untuk membuka akses jalan di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek

TRENGGALEK (Lentera) – Enam warga Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek masih dinyatakan hilang setelah diduga tertimbun tanah longsor yang terjadi akibat hujan deras berkepanjangan. Proses pencarian oleh 135 personel gabungan menghadapi tantangan besar, mulai dari akses jalan yang tertutup hingga medan longsor yang labil dan berbahaya.

Menurut Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo, lokasi bencana berada di lereng dengan akses yang sangat terbatas. Tim SAR hanya bisa mencapai titik longsor dengan berjalan kaki sejauh 45 menit, melintasi jalur setapak yang licin dan tertutup material longsor seperti pohon tumbang dan lumpur.

“Akses yang bisa dilalui saat ini hanya dengan jalan kaki, itu pun memakan waktu cukup lama. Kami dorong dulu alat berat semampunya untuk membuka akses. Setelah itu baru bisa dropping personel ke titik yang bisa dijangkau kendaraan,” ujar Nanang, Senin (20/5/2025).

Berdasarkan peninjauan awal oleh tim Aju dan warga, longsor menimbun tiga rumah yang berjajar di bawah sebuah pohon mahoni. Ketiga rumah tersebut dilaporkan amblas sepenuhnya saat kejadian. Enam orang penghuni rumah masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun di bawah timbunan material longsor.

“Data sementara, enam orang masih hilang, semuanya berada di tiga rumah yang sejajar di titik longsoran,” jelasnya.

Karena kondisi tanah yang labil dan sempitnya area pencarian, tim SAR harus bekerja secara bergantian atau shifting demi menjaga keselamatan petugas. Upaya evakuasi pun sementara dilakukan dengan peralatan manual, sambil menunggu alat berat dan Alkon (alat penyemprot air) untuk mempercepat pembersihan material.

“Titik longsor sudah diakses oleh tim Aju. Medannya sulit dan tanahnya labil, sehingga pergerakan sangat terbatas. Tim yang masuk akan dibatasi dan bekerja secara bergantian,” tambah Nanang.

Selain tantangan teknis, keterbatasan akses juga membuat warga yang bertahan di lokasi kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Jalur yang biasa dilalui motor tertutup total oleh longsor, membuat masyarakat harus berjalan kaki untuk kebutuhan dasar.

 

“Warga menitipkan pesan agar akses jalan bisa segera dibuka. Saat ini mereka masih kesulitan untuk turun ke bawah karena jalur yang terhalang material longsor,” pungkas Nanang.

Upaya pencarian dan pembukaan akses masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan kini memfokuskan evakuasi di tiga titik utama longsoran dengan harapan bisa segera menemukan korban yang hilang dan memulihkan akses masyarakat.

Reporter: Herlambang|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.