
PALANGKA RAYA (Lentera) – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meluncurkan program inovatif dengan tema 'Ubah Sampah Jadi Sembako', sebagai salah satu strategi pengurangan volume sampah sekaligus meningkatkan nilai ekonomi limbah rumah tangga.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menyatakan Pemkot ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Tidak semua sampah harus dibuang, karena jika dikelola secara benar, sampah akan dapat ditukar menjadi kebutuhan pokok.
"Program ini wujud langkah konkret Pemkot untuk mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan," papar Zaini, Jumat (23/5/2025).
Ia menjelaskan, melalui kegiatan ini masyarakat bisa menukarkan sampah rumah tangga berupa kertas, plastik, logam, hingga minyak jelantah, menjadi berbagai kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gula, mie instan, hingga ikan kaleng.
Zaini mengatakan, kegiatan ini merupakan pelaksanaan kedua dari program yang dirancang agar berkelanjutan.
“Program ini juga bertujuan agar warga semakin terbiasa memilah sampah dari rumah, dan sampah yang sudah dipilah bisa ditabung atau ditukar dengan sembako,” jelasnya.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala DLH Kota Palangka Raya, Sugiyanto, mengatakan program ini juga sebagai bagian dari kampanye edukasi dalam rangka memperkenalkan manfaat bank sampah bagi masyarakat.
"Dengan memilah, maka hanya sampah yang benar-benar tidak bisa diolah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," ungkapnya.
Lebih lanjut ia memaparkan jika saat ini volume sampah harian kota mencapai sekitar 160 ton. Karena itu program seperti ini sangat diperlukan guna menekan angka tersebut.
Adapun prosedurnya, sampah warga akan ditimbang berdasarkan jenisnya, kemudian dikonversikan kedalam nilai rupiah, dengan tarif mulai dari Rp 500 hingga Rp 7.500 per kilogram.
Selanjutnya nilai tersebut bisa ditabung atau ditukarkan langsung dengan paket sembako yang disediakan oleh pihak pengelola bank sampah, yang harganya bervariasi mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 18.000 per 'item'nya.
"Kami mengajak masyarakat untuk mengurangi limbah, sekaligus masyarakat bisa mendapatkan keuntungan langsung dalam bentuk sembako," pungkasnya.
Reporter : Novita/Co-Editor: Nei-Arifin BH