
BLITAR (Lentera) - Mendukung program swasembada pangan pemerintah, Pabrik Gula (PG) Rejoso Manis Indo (RMI) menaikkan target produksi gula tahun ini sebanyak 127.000 ton.
Public and Goverment Relation PT RMI, Putut Hindaruji, menyampaikan kalau pada musim giling 2025 ini, pihaknya menaikkan target giling tebu dari 1,1 juta ton pada 2024 menjadi 1,4 juta ton. "Dengan hasil produksi gula juga ditargetkan meningkat sekitar 27 persen, dari 100 ribu ton pada 2024 menjadi 127 ribu ton pada tahun ini," ujar Putut, Senin (26/5/2025).
Adanya peningkatkan target giling tebu dan produksi gula ini, lanjut Putut, berdasarkan hasil survei dan pendataan tim dari PG RMI terhadap hasil panen tebu di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya."Hasil panen tebu diprediksi bagus dan akan meningkat banyak, karena pengaruh cuaca yang menguntungkan petani tebu," jelasnya.
Demikian juga dengan redemen, jika tahun lalu PG RMI bisa mencapai 9 persen dan menjadi tertinggi di Pulau Jawa. Maka, tahun ini, PG RMI mematok target kenaikan rendemen sebesar 9,05 persen.
Lebih lanjut Puput mengatakan bahwa peningkatan target produksi gula ini wujud dukungan PG RMI dalam mewujudkan swasembada pangan dalam hal ini bahan pokok yakni gula.
Guna mencapai target giling tebu dan produksi gula tersebut, PG RMI mengawali musim giling 2025 dengan menggelar tradisi Manten Tebu yang telah dilestarikan secara turun-temurun. Tradisi ini merupakan simbol harapan, doa, dan penghormatan terhadap alam serta proses produksi gula. Rangkaian acara dimulai dengan kirab sepasang batang tebu pilihan yang diarak layaknya pengantin, lengkap dengan busana adat Jawa, gamelan, serta iring-iringan budaya lokal. Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan selamatan di area gilingan tebu sebagai simbol awal musim giling tahun 2025.
Vice President Director PT Rejoso Manis Indo, Syukur Iwantoro, menyampaikan bahwa tradisi ini tidak hanya menjadi pengingat akan kearifan lokal, tetapi juga sebagai momentum menyatukan semangat seluruh karyawan, petani tebu, dan masyarakat sekitar. "Manten Tebu adalah wujud syukur kami kepada Tuhan YME, serta penghormatan pada alam dan kerja keras petani. Kami berharap musim giling tahun ini berjalan lancar, aman, dan memberikan hasil manis untuk semua pihak,” tutur Syukur.
Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Blitar Rijanto, Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah, jajaran Forkopimda Blitar Raya, tokoh masyarakat, serta mitra petani tebu. "Tradisi Manten Tebu juga menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda dan bentuk komitmen PG RMI menjaga harmoni antara industri dan tradisi lokal," imbuhnya.
Sementara itu dalam sambutannya Bupati Blitar, Rijanto mengatakan tebu merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian di Kabupaten Blitar, luas lahan tebu sekitar 8.927 hektar dengan produksi tebu mencapai 655.668 ton tebu pada 2024.
"Oleh karena itu, tebu sangat penting bagi perekonomian di Kabupaten Blitar. Tidak hanya diolah menjadi gula, tapi menjadi bioetanol dan biomasa," kata Rijanto.
Sehingga Rijanto juga mengucapkan terima kasih kepada PG RMI, yang telah mendukung petani tebu dan menyerpa hasil panen. "Semoga ke depan kerjasama dengan petani semakin, petani semakin sejahtera dan Kabupaten Blitar semakin Berdaya dan Berjaya," pungkasnya. (*)
Reporter: Ais
Editor : Lutfiyu Handi