
SURABAYA (Lentera) - Anggota DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas, mengingatkan pentingnya kesiapan menyeluruh, terutama dalam hal pendampingan dan fasilitas pada program Sekolah Rakyat (SR), agar program ini tidak menghadirkan persoalan baru.
"Sekolah Rakyat ini konsepnya boarding, jangan sampai justru menimbulkan masalah baru. Pengajarnya tidak cukup hanya pintar secara akademis, tapi juga harus punya kapasitas membina dan mendampingi siswa selama 24 jam,” ungkap Puguh, Selasa (27/05/2025).
Menurut Politisi PKS tersebut, model asrama yang diusung oleh Sekolah Rakyat memerlukan pendekatan pendidikan yang holistik. Pengampu atau tenaga pendidik tidak bisa hanya berperan sebagai pengajar di kelas, tapi juga harus berfungsi sebagai pembina karakter.
"Mereka harus punya kemampuan membangun karakter, karena tujuan utama Sekolah Rakyat bukan hanya mendidik, tetapi membentuk karakter anak-anak yang kuat dan berkompetensi,” terangnya.
Puguh mencontohkan kesiapan infrastruktur yang telah tersedia, seperti bekas gedung Poltekkom milik Pemkot Malang serta BPSDM dan UPT Dinsos milik Pemprov di Kota Batu, namun menegaskan bahwa sarana fisik saja tidak cukup.
"Harus ada fasilitas seperti sekolah boarding pada umumnya, termasuk asrama yang layak. Ini menyangkut kenyamanan dan keamanan anak-anak kita,” katanya.
Ia juga menyampaikan keresahan dari masyarakat soal minimnya sosialisasi program ini. Menurutnya, informasi yang tersebar masih terlalu terbatas dan kurang menjangkau kalangan orang tua secara menyeluruh.
"Informasi terakhir katanya memang mendadak dan agak sulit dilacak. Masyarakat, dalam tanda kutip, mulai bertanya-tanya: bagaimana kalau anak saya ditaruh di sana? Ini kan mirip-mirip pesantren, sedangkan pesantren sudah teruji karena ada pengampu seperti ustaz, gus, atau kiai yang dipercaya masyarakat,” paparnya.
Karena itu, Puguh mendorong adanya pengawasan kolektif dan kolaborasi antarlembaga dalam pelaksanaan program ini. Ia mengingatkan bahwa anggaran besar yang dialokasikan harus benar-benar menghasilkan dampak nyata.
"Niat baik ini harus dibarengi dengan dukungan semua pihak. Saling mengawasi itu penting, jangan sampai anggaran besar yang sudah disiapkan justru menguap tanpa hasil yang jelas,” pungkasnya. (*)
Reporter: Pradhita
Editor : Lutfiyu Handi