29 May 2025

Get In Touch

Resmikan King’s College London di KEK Singhasari, Dubes Inggris: Bagian dari Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia

Dubes Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey. (Santi/Lentera)
Dubes Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, meresmikan kampus King’s College London (KCL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang, Rabu (28/5/2025). Ia menyebut kehadiran kampus ini sebagai bagian dari kemitraan strategis antara Inggris dan Indonesia, terlebih dalam bidang pendidikan.

"Pendidikan adalah elemen penting yang didiskusikan oleh Presiden RI, Prabowo dan Perdana Menteri kami, saat keduanya bertemu di London pada November tahun lalu. Ini adalah bagian dari kemitraan strategis antara Inggris dan Indonesia," ujarnya.

Menurut Jermey, posisi KEK Singhasari sebagai kawasan digital pertama di Indonesia, diharapkan dapat memperkuat proyek ini sejak tahap awal.

"Kami berharap kolaborasi ini bisa terus berkembang demi masa depan yang lebih baik bagi kedua negara," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang turut hadir dalam peresmian, menyampaikan kehadiran KCL di wilayahnya merupakan langkah besar dalam mencangkok kualitas akademik kelas dunia ke Indonesia.

Ia menilai, pendekatan hybrid learning yang diterapkan oleh KCL membuka akses lebih luas bagi generasi muda untuk menimba ilmu. Terlebih dengan status KCL yang telah masuk dalam jajaran 40 perguruan tinggi terbaik di dunia.

"Kita mengetahui untuk masuk pada 100 ranking dunia, kita bahkan belum bisa membayangkan bagaimana usaha yang dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi di Indonesia," katanya.

"Tapi kalau kita menunggu saya rasa terlalu lama. Maka kami bersyukur dan berterimakasih. Ini lompatan besar, cara kita mencangkok SDM berkualitas dengan KCL yang sudah berada dalam 40 ranking dunia," imbuh Khofifah.

Khofifah juga menyampaikan relevansi program studi yang ditawarkan KCL dengan kebutuhan di Jawa Timur, terutama dalam sektor industri manufaktur. Menurutnya, KCL membuka program studi pasca sarjana di bidang Digital Economies dan Digital Futures.

"Target nasional industri manufaktur tahun 2045 itu 30 persen, tapi saat ini Jatim sudah 35 persen. Maka program Master Degree di bidang ekonomi digital ini menjadi sangat relevan untuk mengiringi pertumbuhan tersebut," lanjutnya.

Terpisah, Vice President King’s College London, Prof. Funmi Olonisakin, menyampaikan kampus KCL di Singhasari akan menjadi pusat pengembangan akademik berbasis inovasi dengan pendekatan lokal.

"Setiap tahun kami akan mengembangkan program-program baru. Semua dirancang agar relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.

Funmi juga mengungkapkan, kampus KCL di Singhasari menargetkan dapat menampung hingga 700 mahasiswa. Ia meyakini, kolaborasi erat antara ekosistem pendidikan Indonesia dan Inggris akan menjadikan kemitraan ini sebagai model keberhasilan yang bisa ditiru oleh institusi lain.

Dalam kesempatan ini, juga hadir Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, yang menambahkan program ini sudah digagas sejak tiga tahun lalu dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia menyebut keberadaan KCL sebagai bentuk nyata kesiapan Indonesia dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

"Kehadiran King’s College London adalah bagian dari upaya memperkuat kapasitas intelektual anak bangsa. Kami di kementerian tentu mendukung penuh keberadaan kampus ini," ujar Fauzan.

Sebagai informasi, King’s College London telah memulai proses perkuliahan sejak Oktober 2024 lalu. Dengan 14 mahasiswa angkatan pertama di program MSc Digital Economies.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.