
JOMBANG (Lentera) -Hujan deras disertai langit gelap membuat sebuah helikopter milik PT Gudang Garam Tbk harus melakukan pendaratan darurat di Lapangan Merah Putih, Ngoro, Jombang.
Helikopter warna merah putih jenis BK 117 D2 itu terpaksa turun demi menghindari risiko di tengah cuaca buruk yang menyelimuti kawasan tersebut. Kapolsek Ngoro Iptu Susila menjelaskan, penyebab helikopter mendarat darurat karena murni cuaca buruk.
"Murni karena cuaca, memang hujan lebat, mendung gelap," terangnya.
Helikopter dikemudikan oleh Captain Rony Harahap dan Co-pilot Heri Kiswanto.
Saat berada di tengah perjalanan, cuaca dilaporkan berubah drastis. Langit tiba-tiba menggelap disertai hujan deras dan angin kencang, memaksa pilot segera mencari lokasi aman untuk mendarat.
Helikopter warna merah putih ini mendarat darurat di Lapangan Merah Putih, Dusun Pandean, Desa Ngoro sekitar pukul 11.05 WIB. Ia membenarkan heli tersebut milik PT Gudang Garam Tbk.
"Perjalanan dari Waru, Sidoarjo menuju ke Kediri, rutinitas PT Gudang Garam seperti biasa," jelasnya.
Susila menuturkan, helikopter ini berisi 3 orang yang terdiri dari 2 awak dan 1 penumpang. Yaitu Pilot Rony Harahap, Copilot Heri Kiswanto, serta 1 orang direksi PT Gudang Garam Tbk.
Dalam pendaratan darurat ini, lanjut Susila, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan pada helikopter. Sehingga helikopter kembali mengudara menuju PT Gudang Garam di Kediri sekitar pukul 12.00 WIB.
"Heli sudah bisa berangkat karena cuaca mulai terang," tandasnya kepada wartawan.
Selama di Lapangan Merah Putih, helikopter dijaga 2 anggota TNI dan 6 personel Polsek Ngoro, Polres Jombang.
Kejadian helikopter mendarat darurat ini menarik perhatian warga sekitar yang langsung berbondong-bondong menuju lapangan untuk melihat langsung pesawat tersebut.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jombang, Syamsul Bahri, menuturkan bahwa pihaknya turut menerjunkan tiga personel ke lokasi kejadian serta satu unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Ngoro.
“Penanganan cepat dari aparat keamanan memastikan situasi tetap kondusif, meskipun sempat menarik perhatian warga,” kata Syamsul (*)
Editor: Arifin BH/berbagai sumber