Terapkan Konsep Tematik, Diskopindag Kota Malang Hidupkan Lagi Pasar Tradisional yang Sepi

MALANG (Lentera) - Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang berencana menghidupkan kembali pasar-pasar tradisional yang sepi, melalui penerapan konsep tematik.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyebutkan sejumlah pasar tradisional di Kota Malang masih belum berjalan optimal, bahkan memiliki banyak stan kosong yang tidak dimanfaatkan. Untuk itu, pihaknya akan melakukan revitalisasi dengan pendekatan baru berbasis tema, baik seni, kuliner, dan budaya lokal.
"Pasar yang belum maksimal kegiatannya dan banyak yang kosong, akan kita ramaikan. Contohnya seperti Pasar Sukun dan Pasar Bareng, itu akan kami maksimalkan dan digunakan sebagai destinasi wisata," ujar Eko, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, konsep tematik yang dimaksud tidak hanya sekadar renovasi fisik, melainkan juga menyentuh pada aspek fungsi dan daya tariknya bagi masyarakat. Salah satunya adalah menjadikan pasar sebagai pusat aktivitas seni dan kuliner, seperti yang direncanakan untuk Pasar Bareng.
"Kalau Pasar Bareng nanti akan tetap kami jadikan pasar seni, akan kami support dengan kegiatan lain. Sehingga nanti pasar itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Ada pasar seninya, ada kulinernya. Kemudian pasar rakyat yang tradisional juga tetap jalan," terangnya.
Dikatakannya, rencana tersebut masih berada dalam tahap awal. Diskopindag akan melakukan sosialisasi dan komunikasi terlebih dahulu dengan kepala pasar serta para pedagang yang aktif maupun yang belum memanfaatkan stan mereka.
Tahun ini, Eko menyampaikan akan ada sekitar lima pasar yang masuk dalam prioritas penataan dengan pendekatan tematik. Eko menegaskan, pendekatan tersebut berbeda dari konsep Pasar Klojen yang saat ini mengusung pasar kuliner. Setiap pasar nantinya akan memiliki kekhasan tersendiri yang bisa menjadi daya tarik baru bagi pengunjung.
"Bukan cuma dibikin seperti Pasar Klojen, tetapi kita bikin tematik. Sehingga kalau ke Kota Malang nanti bisa banyak pilihan. Apalagi Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo sekarang sudah banyak sekali pengunjung," tambahnya.
Selain menghidupkan pasar yang sepi, Diskopindag juga akan melakukan penataan terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitar kawasan pasar. Menurut Eko, penataan ini akan didukung oleh peraturan daerah (Perda) yang tengah disiapkan.
"PKL nanti akan ada Perda yang mengatur tempat-tempat yang diizinkan untuk mereka berjualan. Nanti akan kami tertibkan dan kami tata," pungkas Eko.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais