
CIREBON (Lentera) - Upaya pencarian terhadap empat korban yang diduga masih tertimbun longsor tambang galian C Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, terus dilakukan. Tim Search And Rescue (SAR) gabungan memfokuskan pencarian pada sektor kiri batu besar di area kejadian.
Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Mukhammad Yusron, menjelaskan berdasarkan informasi dari Unit Polsatwa K9 Polda Jabar yang mengerahkan anjing pelacak, terdeteksi adanya tiga titik yang diduga lokasi jenazah pada sektor tersebut.
Empat korban yang masih dalam pencarian tersebut yaitu Muniah (45), warga Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon; Tono bin Sudirman (57), Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon; Dedi Setiadi (47), Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon; dan Nurakman (51), Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
“Kalau melihat pelacakan K9, ada tiga titik indikasi jenazah di kiri batu besar. Hari ini kami kerahkan upaya penuh ke sektor kiri,” katanya Selasa (3/6/2025).
Menurutnya, titik sektor kiri memiliki aroma menyengat yang mulai tercium oleh personel di permukaan, sehingga memperkuat dugaan keberadaan korban dan mempermudah pelacakan K9.
“Bau yang menyengat itu jadi indikator kuat. Kami sebagai manusia saja sudah mencium, apalagi K9. Ini menjadi panduan awal kami di lapangan,” tuturnya.
Akan tetapi, pada sector ini memiliki risiko tinggi karena di atas batu besar masih terdapat tumpukan pasir dan batu lepas yang dapat memicu longsor susulan jika terguncang alat berat.
Meski begitu, Yusron memastikan seluruh tim tetap melanjutkan pencarian dengan prosedur ketat. Jalur evakuasi cepat pun disiapkan jika sewaktu-waktu terjadi tanda-tanda pergerakan tanah.
Selain sektor kiri, pihaknya mengupayakan proses pencarian pada titik kanan pada area longsor di Gunung Kuda.
Lebih lanjut, ia menuturkan, tim gabungan juga mendapat dukungan teknis dari Kementerian ESDM melalui penggunaan alat total station yang membantu pemetaan dan pengawasan kestabilan medan pencarian.
“Kolaborasi dengan inspektur tambang dari ESDM sangat penting, terutama untuk mengantisipasi pergerakan tanah yang tidak terlihat kasatmata,” ucap dia.
Berdasarkan pendataan terakhir, total ada 21 jenazah korban yang telah ditemukan dan dievakuasi usai kejadian longsor di Gunung Kuda sejak Jumat (30/5/2025).
Yusron menambahkan bahwa pada hari kelima ini diawali dengan apel pengecekan personel dan peralatan, dilanjutkan doa bersama agar seluruh tim diberi keselamatan selama proses pencarian di medan yang rawan longsor susulan.
“Kami awali dengan tawasul atau doa bersama, supaya selama proses ini selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Ini bagian dari SOP kami setiap hari,” ucap dia dikutip Antara.
Sementara itu merujuk data dari BPBD Jabar, berikut ini jumlah korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi dan diidentifikasi:
Andri (41 tahun), warga Desa Padabenghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
1. Sukadi (48), Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
2. Sanuri (47), Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
3. Sukendra, Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
4. Dendi Hirmawan (40), Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung.
5. Sarwah (36), Kelurahan Kenanga Blok Pontas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
6. Rusjaya (48), Desa Beberan Blok Beberan RT 02 RW 01, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
7. Rion Firmansyah, Desa Kepuh Blok Gunung Santri, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
8. Rino Ahmadi (28), Desa Cikalahang Blok III, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
9. Ikad Budiarso (47), Desa Budur Blok Karang Wangi, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
10. Toni (46), Desa Kepuh Blok Benggoi, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
11. Wastoni Hamzah (25), Desa Krangkeng Blok Lurah, Kecamatan Srengseng, Kabupaten Indramayu.
12. Jamaludin (49), Desa Krangkeng Blok Lurah, Kecamatan Srengseng, Kabupaten Indramayu.
13. Suparta (42), Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
14. Sakira bin Jumair (44), Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.
15. Sunadi (30), Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
16. Sanadi bin Darya (47), Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.
17. Nalo Sanjaya (53), Desa Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
18. Wahyu Galih (26), Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
19. Sudiono (51), Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
20. Puji Siswanto (50), Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
21. Andri (41), Kuningan.
Editor : Lutfiyu Handi