07 June 2025

Get In Touch

Mas Ipin Tinjau Jembatan Ambruk, Upayakan Pengadaan Jembatan Bailey

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meninjau jembatan yang ambruk di Kecamatan Munjungan
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meninjau jembatan yang ambruk di Kecamatan Munjungan

TRENGGALEK (Lentera) – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin meninjau Jembatan Dung Buceng ambruk akibat hujan deras. Peristiwa yang terjdi pada Rabu malam (4/6/2025) tersebut menyebabkan  akses utama yang menghubungkan Kecamatan Munjungan dan Watulimo lumpuh total.

Pada kesempatan peninjuan itu Bupati mengusulkan pemasangan Jembatan Bailey sebagai solusi sementara kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Kami sudah turun langsung bersama tim dari PUPR dan BPBD. Untuk penanganan awal, yang paling memungkinkan adalah meminta bantuan Jembatan Bailey dari provinsi,” ujar Mas Ipin saat meninjau di lokasi kejadian, Kamis (5/6/2025).

Jembatan Dung Buceng yang berada di Desa Bangun, RT 35 RW 03, Kecamatan Munjungan ini bukan sekadar penghubung biasa. Selain menjadi jalur ekonomi warga, jembatan ini juga merupakan satu-satunya akses pengangkutan sampah dari Munjungan ke Watulimo.

“Kalau jembatan ini tidak segera ditangani, distribusi sampah akan terhenti dan bisa menyebabkan penumpukan di wilayah Munjungan,” terang Kepala Desa Bangun, Puguh, yang turut mendampingi saat peninjauan.

Menurut Puguh, jembatan ambruk sekitar pukul 10 malam setelah hujan mengguyur sejak pukul 19.00 WIB. Ia menjelaskan bahwa robohnya jembatan diawali dari runtuhnya tiang penyangga bagian tengah, disusul oleh runtuhnya badan jembatan.

“Arus sungainya memang sangat deras. Tiang penyangga tengah ambruk duluan, lalu disusul bagian atas jembatan ikut runtuh,” jelasnya.

Sebelumnya, jembatan ini pernah diperbaiki sekitar dua tahun lalu oleh PUPR Provinsi, termasuk dengan penambahan bronjong. Namun, tampaknya kekuatan struktur belum cukup untuk menahan luapan air besar seperti yang terjadi malam itu.

Sementara itu, jalur alternatif yang tersedia dinilai belum memadai. “Ada jalur lewat Desa Bendoroto arah Puthuk, tapi hanya bisa dilewati kendaraan roda empat ke bawah. Truk pengangkut sampah dan kendaraan besar lainnya tidak bisa lewat,” tambah Puguh.

Mas Ipin menegaskan, pihaknya akan melakukan realokasi anggaran daerah untuk memprioritaskan pemulihan infrastruktur yang terdampak bencana. “Nanti kita geser-geser anggaran. Penanganan bencana ini akan jadi prioritas utama,” tandasnya.

Reporter: Herlambang|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.