Wali Kota Wahyu: Program 1.000 Event Efektif Stimulasi Pemulihan Ekonomi Sektor Perhotelan

MALANG (Lentera) - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut program 1.000 event yang dicanangkannya bersama Wakil Wali Kota, efektif sebagai stimulan pemulihan ekonomi, khususnya sektor perhotelan.
Keberhasilan itu dibuktikan dengan melonjaknya tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel di Kota Malang secara signifikan pada bulan April 2025. Kenaikan ini dinilai menjadi sinyal positif kebangkitan sektor pariwisata dan perhotelan yang sempat tertekan efisiensi anggaran pemerintah.
"Ini terbukti, ya. Walaupun ada kebijakan efisiensi, teman-teman PHRI sempat mengeluh. Tapi kami duduk bersama, kami isi dengan event-event. Dan hasilnya kini sudah bisa dirasakan," ujar Wahyu, Sabtu (7/6/2025).
Wahyu menilai, peningkatan okupansi tersebut tidak hanya bergantung pada faktor libur nasional. Ia menegaskan program 1.000 event menjadi salah satu faktor utama yang mampu menarik wisatawan untuk datang dan menginap di Kota Malang, bahkan di luar momentum cuti bersama.
"Lama tinggal wisatawan di Kota Malang itu rata-rata dua hari. Artinya mereka tidak hanya datang untuk satu acara saja. Mereka juga mengeksplor wisata kuliner, belanja oleh-oleh, dan itu berdampak pada UMKM kita," imbuh Wahyu.
Selain itu, Wahyu mengungkapkan, instruksi terbaru dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang kembali mengizinkan pelaksanaan kegiatan pemerintah di hotel. Juga memperbaiki kondisi perhotelan yang sempat terdampak kebijakan efisiensi anggaran di awal tahun.
Pemkot Malang juga terus berupaya mendorong pertumbuhan kunjungan wisata. Dengan promosi destinasi wisata buatan dan kuliner khas Kota Malang.
Menurut Wahyu, sinergi antarwilayah di Malang Raya juga penting, meskipun Kota Malang tetap menargetkan okupansi tertinggi di antara wilayah lainnya.
Pptimisme Pemkota Malang terhadap sektor pariwisata tak berhenti di bulan April. Wahyu menyebut, ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang akan digelar mulai 28 Juni hingga 5 Juli 2025, diperkirakan akan mendatangkan 10.000 hingga 20.000 orang ke Kota Malang.
Lebih lanjut, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menunjukkan tingkat penghunian kamar hotel di bulan April 2025 melonjak signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menjelaskan, lonjakan tersebut didorong oleh banyaknya momen di bulan April, termasuk cuti bersama, Hari Raya Idulfitri, dan libur nasional kenaikan Isa Almasih.
"Bulan Maret itu tingkat okupansi sangat rendah, sekitar 0,2 persen. Tapi April naik lumayan signifikan, baik di hotel berbintang maupun non-bintang. Ini karena banyak event dan momen libur panjang," terang Umar. (*)
Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi