24 June 2025

Get In Touch

Unesa Lakukan Penguatan Karakter Implementasi Asta Cita di Desa Rejuno

Tim PKM Unesa menggelar kegiatan di di Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.
Tim PKM Unesa menggelar kegiatan di di Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

SURABAYA (Lentera) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar program bertajuk “Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Implementasi Asta Cita” di Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. 

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menjadikan Desa Rejuno sebagai salah satu dari tujuh rintisan Desa Pancasila di Jawa Timur.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi, dan Science Center Unesa, Bambang Sigit Widodo, mengatakan, Unesa menargetkan dua desa di Ngawi, yakni Rejuno dan Widodaren, sebagai lokasi PKM Pancasila. Inisiatif ini mendukung visi Asta Cita pemerintah dalam memperkuat karakter dan jati diri bangsa.

“Desa adalah tulang punggung negara. Kalau desanya kuat dan toleran, maka negara juga akan kuat dan toleran. Ini bukan hanya pengabdian, tetapi bagian dari membangun bangsa dari akar rumput,” kata Bambang, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, ketujuh desa yang dijadikan rintisan akan dibina secara berkelanjutan untuk menjadi desa percontohan yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. 

Ke depan, Desa Rejuno juga akan dijadikan lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Pancasila bagi mahasiswa Unesa, agar program dapat berlanjut secara konsisten.

Bambang menambahkan, program ini masih dalam tahap rintisan dan akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mendapatkan pengesahan sebagai Desa Pancasila resmi.

“Seperti disampaikan oleh pihak desa, penting bagi kita semua mendorong potensi budaya lokal dan memperkuat toleransi agar desa tidak mudah disusupi paham radikal atau intoleran,” tuturnya.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Desa Rejuno, Purnomo, menyambut positif program ini. Ia menyebutkan desanya memiliki potensi budaya yang kuat seperti keberadaan punden dan petilasan, serta tradisi sinoman atau gotong royong dalam kegiatan sosial masyarakat.

“Kami berharap potensi budaya lokal ini bisa lebih dikenal luas. Di era digital seperti sekarang, kami juga butuh pendampingan untuk mempromosikan desa lewat media sosial,” kata Purnomo.

Diketahui, berikut tujuh desa yang menjadi rintisan Desa Pancasila: Kelurahan Kalijaten, Kabupaten Sidoarjo, Desa Watutulis, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Desa Genilangit, Kabupaten Magetan.

Selanjutnya Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, dan Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.