
MALANG (Lentera) - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat secara resmi membuka pertandingan cabang olahraga (cabor) woodball, dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) IX tahun 2025.
Wahyu optimistis atlet Kota Malang mampu meraih sedikitnya tiga medali emas, dari tujuh nomor pertandingan yang dipertandingkan.
"Dari tujuh nomor pertandingan, kami targetkan tiga emas. Tapi biasanya kalau saya datang langsung ke arena, bisa saja lebih dari itu," ujar Wahyu sembari tertawa, Selasa (1/7/2025).
Wahyu menyebut, selama ini kehadirannya dalam berbagai pertandingan seringkali menjadi pemicu tambahan semangat bagi atlet.
"Rata-rata cabor yang saya datangi, medalinya naik," katanya percaya diri.
Menurutnya, cabor woodball sendiri merupakan salah satu cabang baru di Porprov Jatim. Tahun ini merupakan ketiga kalinya olahraga asal Taiwan tersebut dipertandingkan di ajang olahraga antar daerah se-Jatim. Meski demikian, Kota Malang tak ragu membidik prestasi.
Wahyu mengakui, dirinya baru mengenal woodball secara langsung saat pembukaan pertandingan tersebut. Meski begitu, ia melihat potensi besar dalam olahraga ini.
"Ternyata seru juga. Olahraga ini butuh konsentrasi, ketekunan, dan strategi untuk mengarahkan bola dengan tepat," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Woodball Association (IWbA) Jawa Timur, Gamaliel Raymond H Matondang menyampaikan dalam Porprov kali ini dipertandingkan tujuh nomor.
"Sebenarnya idealnya ada 14 nomor, tapi karena menyesuaikan dengan gelaran PON kemarin, maka kali ini hanya tujuh," jelasnya.
Tujuh nomor tersebut meliputi single stroke putra dan putri, single fairway putra dan putri, serta tim fairway putra dan putri. Total peserta mencapai 168 atlet dari 22 kabupaten/kota se-Jatim, didampingi oleh 24 official dan 22 pelatih.
Menurut Raymond, sejak pertama kali dipertandingkan di Porprov Lumajang, animo terhadap woodball di Jawa Timur terus meningkat. Daerah mulai aktif membina atlet dan mengikuti pertandingan resmi, termasuk Kota Malang yang kini tampil sebagai tuan rumah imbuhnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais