HARGA minyak dunia anjlok atau turun cukup lumayan pada awal perdagangan Selasa (1/7/2025). Harga minyak Brent kontrak September turun 0,24% menjadi US$66,58 per barel. Penurunan harga minyak juga terjadi pada minyak West Texas Intermediate (WTI) yang terkoreksi 0,31% menjadi US$64,91 per barel. Penurunan harga minyak ini terbilang cukup lumayan. Turunnya harga minyak ini kemungkinan bisa menyebabkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, pernah mengatakan bahwa ada kemungkinan subsidi BBM turun. Meski begitu, dia melanjutkan bahwa kondisi itu variabel lain, seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar. Namun, apa yang terjadi pada harga BBM di Indonesia hari ini, Rabu (2/7/2025), harga BBM malah naik. Kenaikan harga BBM ini dialakukan PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) untuk BBM non subsidi di seluruh provinsi. BBM yang mengalami penyesuaian harga dan berlaku efektif mulai Selasa (1/7/2025) ini jenis Pertamax Series dan Dex Series. Kenapa sih, di tengah harga minyak turun, tapi harga BBM di negeri ini malah naik. Apa yang sebenarnya menjadi alasan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menaikkan harga? BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/02072025.pdf