04 July 2025

Get In Touch

Menag: Perlakuan Terhadap Madrasah dan Sekolah Umum Harus Setara

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima kunjungan Ketua Umum Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Lukman Hakim dan jajaran pengurus di Masjid Istiqlal, Jakarta
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima kunjungan Ketua Umum Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Lukman Hakim dan jajaran pengurus di Masjid Istiqlal, Jakarta

JAKARTA (Lentera) -Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima kunjungan Ketua Umum Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Lukman Hakim dan jajaran pengurus di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu penting terkait penguatan pendidikan Madrasah Diniyah di Indonesia, termasuk dukungan fasilitas untuk madrasah diniyah takmiliyah (MDT), pemberian insentif bagi para guru (ustadz), serta menyampaikan keberatan terhadap kebijakan full day school.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan keadilan bagi MDT. Ia menegaskan bahwa Kementerian Agama akan terus mengupayakan kesetaraan perlakuan antara madrasah dan sekolah umum, termasuk melalui jalur konstitusional.

“Inilah yang saya sering dengung kan di DPR, bahwa semua berhak mendapat perlakuan yang sama. Dengan adanya keputusan MK, merupakan angin segar untuk MDT. Jadi sekarang, kami sedang mengupayakan bagaimana memberikan keadilan terhadap MDT,” ujar Menag, dalam keterangannya yang diterima, Rabu (2/7/2025).

Menag juga sependapat dengan masukan yang disampaikan, dan akan mengupayakan perubahan positif. Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk menyerap aspirasi dan memperkuat sinergi dengan FKDT demi menciptakan sistem MDT yang inklusif dan berkeadilan.

Sementara itu, Lukman Hakim menyampaikan aspirasi di berbagai daerah yang masih menghadapi kendala keterbatasan sarana dan prasarana. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan ustadz MDT, yang selama ini dinilai belum mendapat perhatian yang seimbang.

Menurutnya, di lapangan, kawan-kawan masih banyak keterbatasan fasilitas, mayoritas tidak punya fasilitas memadai khususnya di bidang IT, menyebabkan pengisian data tidak due date dan terkesan stagnan.

“Terkait dengan insentif, jadi ustadz-ustadz MDT sekarang ini hidup dari keikhlasan, mereka ikhlas mengajar walaupun honor nya 100-200 ribu perbulan. Salah satu insentif terbesar diberikan oleh Bupati Kudus, yaitu 1 juta perbulan.” Ujarnya.

Selain itu, FKDT juga menyatakan keberatannya terhadap penerapan kebijakan full day school yang dianggap berdampak negatif terhadap waktu pembelajaran di MDT. Mereka menilai, kebijakan tersebut dapat mengurangi minat serta waktu siswa dalam mengikuti pendidikan keagamaan nonformal.

“Ada kegelisahan dari kawan-kawan karena ketika sekolah 5 hari diberlakukan, maka waktu untuk siswa belajar di MDT itu tidak ada, dengan alasan kecapekan dll,” tuturnya.

Pada kesempatan audiensi tersebut, kesempatan tersebut Ketua Umum DPP FKDT mengundang Menteri Agama untuk hadir memberikan arahan pada acara Rapat Pimpinan Nasional dan Peringatan Harlah FKDT yg ke 13 pada tgl 18-20 Juli 2025 di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta (*)

Editor: Arifin BH/Rls

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.