BPBD dan SAR Jember Siapkan Pencarian Lanjutan 6 Nelayan Hilang di Pantai Selatan Puger

JEMBER (Lentera) - Pemerintah Kabupaten Jember bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), TNI, Polri, Dinas Sosial dan SAR melakukan pertemuan dengan keluarga korban kecelakaan laut di Kantor Kecamatan Puger, Rabu (2/7/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk menginformasikan kepada keluarga korban terkait langkah-langkah pencarian yang akan dilakukan Tim Basarnas.
Pj. Sekda Kabupaten Jember,Jupriono, menginstruksikan agar seluruh sumberdaya yang dimiliki dikerahkan secara maksimal. "Tujuannya, untuk membantu proses evakuasi dan pencarian korban," katanya.
Diketahui, enam pelaut mengalami lost contact dengan keluarganya yang ada di darat.M ereka berangkat melaut pada Jumat (27/6/2025) lalu, hingga kini tak bisa dihubungi.
Kecelakaan laut yang menimpa kapal nelayan tersebut diduga terjadi akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menghantam perahu saat sedang beraktivitas di laut.
Proses pencarian terus dilakukan sejak Sabtu pagi (28/6/2025) dan harus dihentikan di Minggu (29/6/2025) pagi karena cuaca buruk.
Berdasarkan informasi di lapangan, para nelayan tersebut berasal dari dua kecamatan yang berbeda, yakni Puger dan Kecamatan Balung.
Tiga nelayan berasal dari Kecamatan Puger yakni Wasito Desa Bagon, H. Tawi dari Puger Wetan dan Baroji dari Puger Kulon. Sementara itu, tiga lainnya atas nama Arif, Daim, dan Ahmad Basori yang merupakan nelayan asal Kecamatan Balung.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Jember Indra Tri P menyatakan, Pemerintah Kabupaten Jember menyanggupi pemberian bantuan 200 liter BBM."Diambilkan dari pos anggaran BPBD dan akomodasi bagi kapal pencarian,"katanya.
Lalu, Basarnas menyediakan 50 liter BBM dan dinas sosial akan membantu proses pendampingan keluarga korban dan bantuan logistik untuk tim gabungan pencarian.
Pencarian akan mulai dilakukan kembali hari Kamis (3/7/2025) oleh Tim Basarnas dan pihak terkaig dengan rute Pantai Selatan Puger ke arah timur dan kembali ke Puger. Rute pencarian ini dipilih karena sebelumnya keluarga korban telah menyusuri rute barat kembali ke Puger.(mok/ads)
Editor:Widyawati