03 July 2025

Get In Touch

Tiga Penerima Beasiswa Pemprov Jatim Raih Gelar Doktor dari UINSA, Ini Harapan Gubernur Khofifah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama civitas akademika UINSA Surabaya, Rabu (2/7/2025).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama civitas akademika UINSA Surabaya, Rabu (2/7/2025).

SURABAYA (Lentera) - Tiga orang penerima Program Beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Pemerintah Provinsi Jatim meraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berharap  bisa menjadi investasi Sumber Daya Manusia (SDM) strategis untuk Indonesia Emas 2045.

Gubernur Khofifah secara khusus hadir dalam Ujian Disertasi Terbuka tiga orang penerima beasiswa LPPD di Gedung Amphitheater UINSA, Surabaya, Rabu (2/6/2025). Adapun ketiga doktor tersebut adalah Nashrullah dengan disertasi berjudul “Pendidikan Spiritual dalam Relasi Sosial Kyai-Santri di Pesantren”, Anik Faridah dengan judul “Transformasi Pesantren Ramah Anak”, dan Akhmad Zakki Abd Razak yang meneliti “Ideologi Pendidikan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dan Implementasinya”.

"Selamat dan sukses untuk Bu Anik Faridah, Pak Nashrullah dan Pak Akhmad Zaki yang hari ini dinyatakan lulus. Saya sebut momen kelulusan hari ini adalah 'pecah telur' dengan meluluskan 3 Doktor dalam bidang Pendidikan Islam (Tarbiyah)," kata Khofifah. 

Menurut Khofiah, kelulusan para doktor ini merupakan bukti nyata keberhasilan beasiswa LPPD yang telah diluncurkan Pemprov Jatim dalam mendukung peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang pendidikan Islam.

Berkaitan dengan peningkatan SDM, Pemprov Jatim kata Khofifah, terus menambah jumlah penerima beasiswa pendidikan tinggi. Tercatat, hingga 20 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, sebanyak 1.193 beasiswa telah diluncurkan khusus bagi santri Jawa Timur untuk menempuh pendidikan tinggi.

"Saya selalu sampaikan bahwa peningkatan SDM adalah kebutuhan. Tiga doktor ini bukan hanya capaian pribadi, tetapi juga bagian dari investasi SDM strategis Jawa Timur dalam menyiapkan Generasi Emas 2045. Kita ingin mencetak insan-insan berilmu, berintegritas, dan berakhlak mulia,” katanya. 

Gubernur Khofifah juga menyampaikan urgensi   adanya Program Studi (Prodi) Islamic Finance di perguruan tinggi Indonesia, meskipun Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Hal ini, menurutnya, menjadi ironi sekaligus tantangan besar dalam pengembangan ekosistem keuangan syariah nasional.

"Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, kita justru belum memiliki Prodi Islamic Finance di Indonesia. Memang sudah ada kursus online seperti yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, tapi belum menjadi program studi strata tertentu," katanya.

Secara khusus ia mengusulkan agar pengembangan keilmuan Islamic Finance tidak hanya berhenti pada wacana, tetapi dapat segera diwujudkan dalam bentuk konkret di perguruan tinggi khususnya di UINSA. 

"Ini harus menjadi plan of action kita bersama.  Mudah-mudahan, UINSA bisa menjadi pelopor dan memecah telur lahirnya Prodi Islamic Finance di Indonesia,” pungkasnya.

Guna mewujudkan hal tersebut, ia menekanan pentingnya diversifikasi dosen dan perluasan jejaring perguruan tinggi khususnya ke kampus-kampus dunia  yang memiliki prodi tersebut.

"Bukan prodinya yang sulit dibuka. Tapi dosennya yang tidak ada. Kalau kita ikhtiar, kita berjejaring dengan berbagai perguruan tinggi yang sudah punya Islamic Finance maka Insyaallah bisa dikirim guru besar guru besar, pakar-pakar Islamic Finance untuk berkenan mengajarkan ilmu itu sehingga bisa dibuka Prodi di UINSA Surabaya," pungkasnya

Sementara itu Rektor UINSA Prof. Akh. Muzakki, menyampaikan, apresiasi dan termakasih kepada Gubernur Khofifah atas dedikasinya dalam memajukan kualitas SDM dan perguruan tinggi Islam di Jatim.

Menurutnya dengan adanya beasiswa LPPD, banyak santri dan tenaga pendidik di pesantren  yang akhirnya mendapatkan kesempatan melanjutkan study hingga berhasil meraih gelar doktor.

"Terimakasih kepada ibu gubernur atas dedikasi dan perhatiannya pada perguruan tinggi Islam. Dengan adanya beasiswa LPPD, tanggal 19-20 Juli akan ada 9 dari 10 penerima beasiswa yang akan diwisudakan. Dan secara resmi 9 doktor akan lahir dari kerjasama LPPD," jelasnya. (*)

Reporter : Lutfi
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.