05 July 2025

Get In Touch

Jam Malam Anak Mulai Berlaku di Surabaya, Wali Kota: Ini Tindakan Perlindungan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan sweeping jam malam anak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan sweeping jam malam anak.

SURABAYA (Lentera)- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi memberlakukan pembatasan jam malam bagi anak-anak di bawah usia 18 tahun, Kamis (3/7/2025) malam. 

Dalam arahannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, kebijakan ini bukan bentuk hukuman. Melainkan upaya melindungi generasi muda dari potensi aktivitas negatif di malam hari, seperti pergaulan bebas, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, tawuran, hingga geng motor.

"Pembatasan jam malam ini bukan untuk mengekang anak-anak kita, bukan menghilangkan hak asasi mereka. Tapi ketika kegiatan itu negatif, maka orang tua wajib mencegah,” kata Eri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/7/2025).

Eri menuturkan, peran orang tua sangat penting dalam menjaga anak-anak agar tidak terlibat dalam aktivitas yang membahayakan masa depan mereka. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat termasuk Satgas RW dan LSM diajak terlibat aktif.

"Bukan hukuman yang kita berikan kepada mereka, tapi bagaimana dengan kasih sayang kita, dengan kelembutan kita bisa mengubah mereka,” tuturnya.

Eri juga menyoroti maraknya kenakalan remaja yang berujung pada keresahan publik dan stigma negatif terhadap generasi muda.

“Nangis kita ini kalau ada keluarga kita yang mohon maaf, pergaulan bebas, hamil di luar nikah. Tapi kita tidak pernah ingatkan anak-anak kita,” ujarnya.

Ia memastikan, kebijakan ini akan diterapkan tanpa batas waktu sebagai bentuk komitmen membangun generasi muda yang kuat dan berkarakter. "Ada yang bertanya sampai kapan ini dilakukan? Sampai nyawa lepas dari tubuh kita," tegasnya.

Eri mengungkapkan, penegakan aturan dilakukan secara humanis. Anak-anak yang terjaring sweeping akan dibawa ke kantor kecamatan dan diserahkan kepada orang tua dengan pendampingan Satgas RW.

“Kita kumpulkan, kita ajak ke kecamatan, lalu diantarkan ke rumahnya. Yang menerima adalah orang tua dan Satgas RW setempat,” jelasnya.

Tak lupa, Eri mengajak masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai titik balik dalam membina anak-anak Surabaya. “Kita turun malam ini bukan memberikan hukuman, tapi memberikan cinta dan kasih sayang kepada anak-anak kita,” pungkasnya.

Reporter: Amanah/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.