
JAKARTA (Lentera)-Komisi I DPR RI melanjutkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk sejumlah negara, Minggu (6/7/2025).
Salah satu nama yang mengikuti fit and proper test hari ini adalah Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo, yang diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Berdasarkan informasi calon dubes yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan siang ini, Iman Kusumo menjadi calon dubes yang diusulkan untuk menempati pos di Kuala Lumpur, Malaysia.
Iman Kusumo diketahui dekat dengan lingkaran Prabowo Subianto. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan olahraga, termasuk komunitas berkuda dan polo.
Pada pemenangan Prabowo-Sandiaga 2019 lalu ia juga masuk dalam struktural pemenangan paslon sebagai wakil bendahara.
Sebelumnya, DPR telah menerima Surat Presiden (Surpres) dari pemerintah mengenai nama-nama calon dubes yang diajukan. Total terdapat 24 nama yang diajukan, baik dari unsur karier diplomat Kementerian Luar Negeri maupun dari kalangan non-karier untuk ditempatkan di 24 negara.
Setelah menggelar fit and proper test, Komisi I akan memberikan pertimbangan atas nama-nama yang telah menjalani uji kelayakan, sebelum diputuskan dalam rapat pleno dan dilanjutkan ke paripurna DPR.
Menurut Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto para calon duta besar yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan memiliki latar belakang beragam, dari diplomat hingga purnawirawan TNI.
Namun, Utut mengatakan bahwa mayoritas calon duta besar (dubes) berlatar belakang diplomat, tetapi ada juga seorang purnawirawan TNI, yakni Letnan Jenderal TNI (Purn) Hotmangaradja.
"Kalau satu dua yang enggak pas, namanya manusia. Dalam berhubungan pasti pernah ada kekeliruan," kata Utut di kompleks parlemen, Jakarta, Minggu.
Utut mengatakan bahwa para calon dubes itu merupakan sosok-sosok "kelas berat" dan bukan sosok sembarangan.
Sejauh ini, dia masih mengecek lebih lanjut terkait latar belakang dubes-dubes lainnya yang hendak mengikuti uji kelayakan tersebut. Salah satunya akan mengecek calon yang disebut berlatar belakang politisi.
Utut juga menjelaskan bahwa seleksi calon dubes itu berdasarkan penilaian masing-masing fraksi partai politik di Komisi I DPR.
Pada agenda yang diselenggarakan tertutup itu, kata dia, masing-masing fraksi diberi waktu selama tiga menit untuk menyampaikan pandangannya mengenai calon dubes.
"Sudut pandang Fraksi PDIP, misalnya, beda dengan teman-teman Gerindra dan Golkar. Nanti kita buat tabel mana yang masih cocok semua, mana yang dianggap belum," katanya.
Sejak hari pertama uji kelayakan pada Sabtu (5/7/2025), jelas Utut, sejauh ini belum ada nama-nama calon dubes yang bermasalah.
Menurut dia, para calon dubes itu merupakan sosok yang dinilai layak melaksanakan tugas berdasarkan usulan pemerintah.
Editor:Widyawati/berbagai sumber