07 July 2025

Get In Touch

Tak Sesuai Harapan di Porprov, Cabor Bela Diri Kota Malang Dievaluasi

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi. (Santi/Lentera)
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Hasil Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) IX Jatim 2025 mencatat sejumlah cabang olahraga (cabor) bela diri Kota Malang masuk dalam daftar evaluasi.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menyebut capaian medali karate dan silat belum sesuai harapan, meski jumlah nomor yang dipertandingkan cukup banyak.

"Ada beberapa cabor yang akan kami sampaikan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan bersama kami evaluasi lebih intens. Untuk cabor-cabor bela diri seperti karate dan silat, itu nomornya banyak. Tapi dari laporan yang kami terima, hasilnya belum bisa mencapai target. Ini harus kami evaluasi betul," ujarnya, Minggu (6/7/2025).

Menurutnya, dengan jumlah nomor pertandingan yang cukup besar, seharusnya Kota Malang bisa memperoleh medali lebih banyak dari cabor tersebut. Namun kenyataan di lapangan, menurutnya menunjukkan hasil yang belum memuaskan.

Padahal, sambung Baihaqi, jika dibandingkan dengan cabor bela diri lainnya, sejumlah cabor unggulan Kota Malang seperti hapkido, wushu, dan kempo mampu meraih medali emas sesuai bahkan melampaui target.

Cabor Hapkido, misalnya, dikatakan mampu menyabet delapan emas dan dua perak, dari target lima medali emas. "Wushu juga melampaui target dengan raihan tujuh medali emas dari target lima. Sementara itu, cabor Kempo menyumbang delapan medali emas," katanya. 

Di sisi lain, Karate sebagai salah satu cabor bela diri yang juga memiliki banyak nomor pertandingan, justru hanya mampu menyumbangkan satu medali emas dan satu medali perak pada Porprov Jatim IX ini. "Karena nomor seperti ini harusnya Kota Malang bisa lebih kuat," tambah Baihaqi.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari laman resmi porprovjatim.com, Kota Malang menempati posisi kedua dalam klasemen akhir Porprov Jatim IX 2025. Total perolehan medali kontingen Kota Malang adalah 137 emas, 124 perak, dan 116 perunggu. Posisi pertama ditempati oleh Kota Surabaya dengan 195 medali emas.

Di sisi lain, tak hanya melakukan evaluasi cabor yang belum mencapai target, Pemkot Malang juga akan memperkuat cabor-cabor yang diproyeksikan sebagai lumbunh emas di gelaran Porprov Jatim berikutnya. Di antaranya, yakni cabor atletik dan renang selam.

Dengan jumlah nomor pertandingan yang cukup banyak dan didukung sarana yang memadai. Baihaqi optimistis atletik dan renang selam memiliki peluang besar untuk mendulang medali di Porprov mendatang.

"Untuk atletik, kami sudah punya sarana yang memadai. Nomor yang dipertandingkan ada 46. Kemudian cabor renang dan selam itu kurang lebih ada 50 nomor. Jadi kurang lebih ada 100 lebih nomor yang harus kami maksimalkan," katanya.

Ditambahkannya, potensi dari kedua cabor tersebut dinilai sangat besar. Oleh karena itu, pembinaan usia dini akan menjadi salah satu strategi yang akan diperkuat untuk mempersiapkan atlet secara optimal.

"Kami harus lakukan pembinaan sejak dini, sehingga atletik dan renang selam ini harusnya bisa menjadi lumbung emas. Karena kami sudah punya sarananya," terang Baihaqi.

Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.