Dishub Kota Malang Pangkas Proyek Gedung Parkir di Kayutangan Heritage jadi Tiga Lantai, Ini Alasannya

MALANG (Lentera) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memutuskan memangkas proyek pembangunan gedung parkir di kawasan Kayutangan Heritage eks Bank Mandiri Syariah Jalan Basuki Rahmat, dari rencana awal enam lantai menjadi tiga lantai dengan anggaran hampir Rp10 miliar.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyatakan proses lelang proyek kini tengah dalam tahap pemilihan penyedia jasa, ditargetkan penandatanganan kontrak dapat dilakukan dalam waktu dekat.
"InsyaAllah minggu depan kami sudah kontrak, dengan pengerjaan nanti selama 140 hari," ujar pria yang akrab dengan sapaan Jaya ini, dikonfirmasi Sabtu (12/7/2025).
Disebutkannya, konstruksi gedung parkir vertikal ini akan dibangun dengan struktur tiga lantai. Jaya mengakui, dalam perencanaan awal, proyek ini dirancang hingga enam lantai. Penyusutan jumlah lantai tersebut, menurutnya berkaitan langsung dengan kebijakan efisiensi dan keterbatasan anggaran.
Untuk diketahui, anggaran proyek parkir vertikal tersebut direncanakan mencapai Rp18 miliar, dengan proyeksi awal sebanyak 6 lantai.
"Di awal itu rencananya enam lantai, tapi karena keterbatasan anggaran sekarang hanya tiga lantai. Kami sediakan anggaran Rp9 miliar koma sekian hampir Rp10 miliar," jelasnya.
Dengan pemangkasan jumlah lantai ini, kapasitas daya tampung kendaraan juga ikut berkurang. Jaya menyebut, rencana awal untuk enam lantai dapat menampung sekitar 123 unit kendaraan roda empat dan sekitar 600 unit kendaraan roda dua.
Namun, dengan hanya tiga lantai yang akan dibangun kapasitasnya diperkirakan menjadi setengah dari perhitungan semula.
"Kalau sekarang tiga lantai, untuk roda empat diperkirakan hanya 60-an unit. Kemungkinan separohnya dari rencana awal," katanya.
Meski dibangun dalam skala lebih kecil, Dishub tetap menargetkan agar gedung parkir baru ini dapat terintegrasi dengan fasilitas parkir vertikal yang telah lebih dulu berdiri di Jalan Majapahit. Penyatuan sistem keluar-masuk kendaraan dari dua gedung tersebut, dinilai penting untuk mendukung pengelolaan parkir yang lebih efektif di kawasan Kayutangan Heritage.
"Iya, harus kami upayakan menyambung. Supaya gedung satu dengan lainnya benar-benar bermanfaat. In-out-nya jadi satu," ujarnya.
Selama proses pembangunan berlangsung, area eks Bank Mandiri Syariah akan ditutup sementara dari aktivitas parkir. Sebagai alternatif, Dishub akan mengalihkan sementara kendaraan pengunjung Kayutangan Heritage, ke sejumlah titik parkir lain milik pemerintah kota.
"Jadi, sementara untuk perparkiran di Kayutangan, kami upayakan menggunakan parkir vertikal yang ada di Jalan Majapahit. Kami optimalkan di situ dulu," bebernya.
Selain itu, Dishub juga mempertimbangkan pemanfaatan area parkir lain seperti di pertokoan Majapahit, serta kawasan Taman Rekreasi Kota (Tarekot) untuk menampung kebutuhan kendaraan selama pembangunan berlangsung.
"Kami lihat kondisi dulu, ya. Artinya, kami manfaatkan dengan mengoptimalkan fasilitas ruang parkir milik Pemkot dulu. Itu skenario pertama," ujarnya.
Namun, Dishub belum memastikan apakah akan kembali membuka badan jalan sebagai lahan parkir sementara, mengingat penataan parkir di kawasan Kayutangan selama ini sudah dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais