16 July 2025

Get In Touch

MPLS SD-SMP DIperpanjang Dua Hari, Disdikbud Kota Malang Tambahkan Materi Terkait Ancaman Generasi Muda

Kegiatan MPLS di salah satu SMP Negeri Kota Malang. (dok/ist. smpn9malang)
Kegiatan MPLS di salah satu SMP Negeri Kota Malang. (dok/ist. smpn9malang)

MALANG (Lentera) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menambah durasi pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, termasuk menyisipkan materi baru terkait edukasi kebencanaan hingga kewaspadaan bahaya judi online.

"Khusus jenjang SD dan SMP dijadwalkan berlangsung selama lima hari, lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya tiga hari. Ini sesuai dengan panduan dari Kementerian yang telah diterbitkan, setiap hari nanti ada tema yang harus dipenuhi," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdikbud Kota Malang, Muflikh Adhim, Sabtu (12/7/2025).

Adhim menjelaskan, materi MPLS kini tidak hanya sebatas pengenalan lingkungan sekolah. Namun juga menyasar aspek digital, kesiapsiagaan bencana, hingga isu-isu yang berpotensi mengancam generasi muda seperti bahaya judi online, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza).

Lebih lanjut, menurutnya pada hari pertama MPLS, yakni 14 Juli 2025 mendatang, akan difokuskan pada pengenalan lingkungan dan organisasi sekolah khususnya untuk jenjang SMP. 

Di hari yang sama, siswa juga akan mendapatkan materi tentang penggunaan internet dan media sosial yang sehat, serta etika dalam menggunakan gawai.

"Tahun lalu belum ada materi tentang media sosial dan gawai, sekarang ditambahkan karena anak-anak sudah hidup di era digital. Ini penting untuk membekali mereka agar bijak bermedia," jelas Adhim.

Sedangkan, di hari kedua akan diisi dengan pengenalan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Menurutnya, di hari kedua ini, para siswa akan menerima edukasi tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana di lingkungan sekolah.

Menurut Adhim, materi ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa terhadap potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Serta bagaimana harus bersikap saat menghadapi situasi darurat.

Di hari ketiga, MPLS akan difokuskan pada asesmen awal, literasi, numerasi, serta sesi motivasi untuk menumbuhkan semangat belajar. Sedangkan di hari keempat, siswa akan dibekali pengetahuan mengenai bahaya judi online dan napza.

"Materi ini masuk dalam agenda wajib. Kita ingin anak-anak memahami bahaya dari judi online dan narkoba sejak dini. Memang sebelumnya sempat disisipkan dalam kegiatan, tapi sekarang dibuat khusus agar lebih ditekankan," ungkapnya.

MPLS akan ditutup di hari kelima dengan kegiatan pemaparan prestasi siswa-siswa unggulan di hadapan siswa baru. Tujuannya adalah memberikan inspirasi sekaligus dorongan semangat agar siswa baru termotivasi meraih prestasi serupa.

Adhim menambahkan, meski materi untuk jenjang SMP lebih kompleks, pendekatan yang digunakan tetap disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman siswa.

Sedangkan untuk jenjang SD, konten MPLS dibuat lebih ringan dan menyenangkan. "Untuk anak SD, karena masih kecil, tentu pendekatannya berbeda. Materinya lebih ringan dan banyak aktivitas yang menyenangkan. Tapi tetap mendidik," jelasnya.

Di sisi lain, Disdikbud Kota Malang juga menegaskan pelaksanaan MPLS harus tetap berpedoman pada prinsip ramah anak. Sekolah dilarang mewajibkan siswa membawa barang-barang aneh, mengenakan atribut tidak lazim, atau menjalani kegiatan yang menjurus pada kekerasan.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.