
BANGKALAN (Lentera) – Penasihat Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno launching 281 Koperasi Desa Merah Putih se-Kabupaten Bangkalan. Dia pun mengingatkan beragam tantangannya.
“Saya hadir ke Bangkalan untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para pengurus koperasi, agar mereka punya inovasi tinggi dan bisa membawa koperasi ini tumbuh sebagai kekuatan ekonomi rakyat,” ungkap Sri Untari Bisowarno, Rabu (16/7/2025).
Menurut perempuan yang juga Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur ini, proses pendirian koperasi di berbagai daerah tidaklah sama. Setiap tempat memiliki tantangan masing-masing, baik dari segi sumber daya manusia, kesiapan sistem, maupun keterlibatan masyarakat. Namun dengan pembinaan yang tepat dan pendampingan berkelanjutan, koperasi akan menjadi alat efektif untuk memperkuat ekonomi desa.
“SDM yang bagus perlu dilatih, diproses sejak awal dengan baik. Kalau proses mengawalnya benar, maka pengurus pun akan berani bertindak maksimal,” terangnya.
Sri Untari menegaskan bahwa koperasi adalah instrumen kolektif untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Namun, agar koperasi bisa berjalan optimal, pengurus dan anggota harus mendapatkan perlindungan (proteksi) dan jalan keluar atas berbagai persoalan yang dihadapi di lapangan.
“Kita ingin memperbaiki ekonomi secara bersama-sama, dan itu harus didukung dengan perlindungan bersama dan jalan keluar yang jelas bagi koperasi. Karena pada dasarnya koperasi itu adalah rumah besar ekonomi rakyat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini mengingatkan bahwa koperasi tidak boleh dijalankan hanya sebagai formalitas, apalagi sekadar pencitraan. Harus ada komitmen dari seluruh pengurus dan anggota untuk menjalankan prinsip koperasi yang sejati: gotong-royong, kebersamaan, dan kejujuran dalam pengelolaan.
“Kita ingin koperasi Merah Putih ini betul-betul hidup dan menjadi alat perjuangan ekonomi masyarakat desa,” tutur perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua Dekopin.
“Insya Allah, pemerintah dan para pihak akan mendampingi. Ada pelatihan, pembinaan, dan penguatan kelembagaan. Ini penting agar koperasi tidak jalan sendiri-sendiri. Kita dampingi dari awal,” jelasnya.
Untuk itu, Sri Untari mengajak seluruh komponen masyarakat desa untuk merawat koperasi dengan semangat gotong-royong dan kemandirian.
“Koperasi adalah alat rakyat untuk mandiri secara ekonomi. Kalau dikelola dengan baik, koperasi bisa menjadi pondasi ekonomi yang paling kuat karena tumbuh dari akar dan dijaga oleh rakyat itu sendiri,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati