
MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan proyek revitalisasi Alun-alun Merdeka senilai Rp5,2 miliar, mulai digarap di pekan keempat Juli 2025. Kepastian itu menyusul rencana penandatanganan pembaruan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Jatim pada Senin (21/7/2025) mendatang.
"Memang MoU dengan Bank Jatim di 2023 kemarin sudah berakhir. Sekarang kami perbarui karena masa berlakunya habis. Insyaallah Senin kami tandatangani MoU sekaligus Surat Perintah Kerja (SPK), supaya Selasa sudah bisa langsung action," ujar Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Jumat (18/7/2025).
Menurut Wahyu, proyek ini akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jatim senilai Rp5,2 miliar dengan target penyelesaian selama 105 hari kerja.
Dijelaskannya, tidak ada perubahan signifikan dari rencana awal revitalisasi yang pernah disusun sebelumnya. Satu-satunya penyesuaian hanya terletak pada Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang disesuaikan dengan perkembangan harga material dan kebutuhan konstruksi saat ini.
"Tidak ada perubahan, hanya penyesuaian RAB karena harga di tahun yang lalu dan sekarang berbeda. Itu saja," katanya.
Untuk diketahui, kerja sama antara Pemkot Malang dan Bank Jatim terkait revitalisasi Alun-alun Merdeka pertama kali diteken pada masa pemerintahan Wali Kota Sutiaji, sekitar Agustus 2023.
Setelah itu, pada 1 April 2024, Wahyu yang saat itu menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang, juga telah melakukan seremoni peletakan batu pertama di lokasi proyek.
Namun, sejak peletakan batu pertama tersebut, tidak ada kejelasan lebih lanjut mengenai progres fisik revitalisasi. Baru pada Juni 2025 lalu, Wahyu mengaku telah menagih komitmen Bank Jatim dan mendapat kepastian proyek akan segera dilaksanakan. Usai gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur.
"Pelaksanaan konstruksinya insyaallah Selasa sudah bisa mulai, dalam minggu depan sudah mulai dikerjakan," ucap Wahyu.
Mengenai teknis pelaksanaan di lapangan, Wahyu menegaskan seluruh pengelolaan selama masa revitalisasi akan diserahkan kepada Bank Jatim. Hal ini termasuk keputusan apakah area Alun-alun Merdeka nantinya akan ditutup total atau tetap dibuka sebagian untuk masyarakat.
"Sepertinya memang ditutup supaya pelaksanaannya bisa komprehensif dan tidak ada masalah," jelasnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini, Alun-alun Merdeka Kota Malang masih belum sepenuhnya dilengkapi dengan guiding block atau jalur pemandu bagi penyandang difabel netra. Selain itu, dari pantauan di lapangan, kondisi fasilitas toilet umum di area alun-alun juga masih kurang layak dan belum memenuhi standar kenyamanan bagi pengunjung.
Dua persoalan tersebut menjadi salah satu perhatian dalam proyek revitalisasi alun-alun yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Kecamatan Klojen ini.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH