20 July 2025

Get In Touch

Pemda Malang Raya Sepakat Perkuat Sinergi antarwilayah

Forum Kepala Daerah Malang Raya, mengadakan diskusi terkait isu-isu strategis. (dok. Prokopim Kota Malang)
Forum Kepala Daerah Malang Raya, mengadakan diskusi terkait isu-isu strategis. (dok. Prokopim Kota Malang)

MALANG (Lentera) - Pemerintah Daerah (Pemda) se Malang Raya sepakat memperkuat sinergi antarwilayah. Hal ini dilakukan demi mengatasi berbagai persoalan strategis yang menjadi sorotan, khususnya di sektor transportasi dan kemacetan.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan pentingnya membangun perspektif kawasan dalam penanganan persoalan bersama. Wahyu menilai, tantangan transportasi di Malang Raya tidak bisa lagi dilihat dari kacamata administratif satu wilayah semata.

"Ke depan, untuk memajukan Malang Raya, kita tidak boleh lagi terjebak pada batasan kewilayahan secara administratif. Diperlukan penguatan kerja sama antar daerah di Malang Raya," ujar Wahyu, dikutip pada Sabtu (19/7/2025).

Menurut Wahyu, permasalahan kemacetan yang terjadi di Kota Malang, misalnya, tidak bisa diurai hanya dengan solusi lokal. Sebab, mobilitas penduduk dan kendaraan di Malang Raya sudah sangat tinggi dan saling terhubung.

"Interkoneksi infrastruktur jalan antar daerah di Malang Raya serta perumusan transportasi massal harus dikaji dan dibahas bersama," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurochman, menyebut melalui forum silaturahmi yang dilaksanakan pada Jumat (18/7/2025) kemarin, menjadi momen penting untuk memperkuat posisi Malang Raya sebagai kawasan strategis.

Pria yang akrab dengan sapaan Cak Nur, ini menekankan perlunya kolaborasi yang lebih erat antar tiga pemerintah daerah. "Isu-isu seperti kemacetan dan pengelolaan sampah harus menjadi perhatian bersama. Kolaborasi harus diperkuat melalui pertemuan rutin, integrasi data, serta perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Bupati Malang, Sanusi. Ia menuturkan, sinergi Malang Raya sejatinya sudah pernah dilakukan sebelum pandemi COVID-19. Bahkan, saat itu sudah ada pembahasan terkait rencana pengembangan transportasi massal dan infrastruktur jalan.

"Dulu kita sudah dua kali bersinergi sebelum pandemi. Fokusnya saat itu pada rencana transportasi massal seperti skytrain atau kereta gantung untuk kawasan Malang Raya, serta pengembangan infrastruktur jalan, termasuk tol Malang–Kepanjen," ungkap Sanusi.

Sanusi juga mengungkapkan adanya kelanjutan rencana pengembangan jalan tol lainnya. Salah satunya, proyek tol Pandaan/Sukorejo–Batu yang dirancang untuk memperlancar arus transportasi di kawasan.

Lebih lanjut, para kepala daerah se-Malang Raya ini sepakat pembahasan mengenai transportasi dan infrastruktur berbasis kawasan akan dilanjutkan ke tingkat pusat. Isu ini direncanakan akan dibahas lebih detail bersama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, yang dijadwalkan pada 23–24 Juli 2025.  (*)

Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.