
PALANGKA RAYA (Lentera) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah (Kalteng) memprediksi puncak musim kemarau di wilayah setempat terjadi pada Juli hingga Agustus 2025.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalteng, Anton Budiyono mengatakan kondisi ini diharapkan menjadi sinyal bagi pemerintah, perusahaan, dinas terkait dan seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"BMKG melaporkan jika curah hujan pada periode Juli hingga September 2025 diperkirakan berada pada kategori rendah hingga menengah," papar Anton, Senin (21/7/2025).
"Ada trend cuaca kering dan potensi meningkatnya titik panas," katanya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng, telah mengaktifkan total 77 pos lapangan dengan dukungan 697 personel gabungan dari berbagai unsur.
Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng, Ahmad Toyib, menekankan pentingnya dilaksanakan patroli intensif dan pemadaman dini terhadap Karhutla.
"Kami mengimbau semua pihak meningkatkan koordinasi lintas sektor dan menjaga kesiapsiagaan dalam menghadapi puncak musim kemarau," tutupnya.
Reporter : Novita/Editor:widyawati