27 July 2025

Get In Touch

Dinas PUPR Pemkab Jombang Bangun Tugu 'Landmark' Baru Bumi Santri, Begini Masterplannya

Masterplan Tugu Jombang yang mulai dibangun di tepi jalan nasional Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang (istimewa)
Masterplan Tugu Jombang yang mulai dibangun di tepi jalan nasional Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang (istimewa)

JOMBANG (Lentera) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang tahun ini membangun Tugu Jombang di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo.

Ini sebagai landmark baru Kabupaten Jombang sebagai bumi santri.

Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi, menjelaskan, daerah harus memiliki keunikan sebagai ciri khas. Begitu juga dengan Kabupaten Jombang.

"Jombang sudah memiliki ikon menara air ringin contong di tengah kota. Namun tidak cukup di tengah kota saja, di wilayah dekat perbatasan juga harus memiliki ikon penanda atau landmark yang memiliki ciri khas Jombang," kata Bayu, Kamis (24/7/2025).

Untuk itu, sambung Bayu, tahun ini Pemkab Jombang membangun Tugu Jombang di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo. Pembangunannya sudah mulai berjalan, dengan melakukan pembersihan lokasi, disusul pengurukan.

"Tahapannya sekarang sudah mulai pembangunan. Pembersihan lokasi sudah dan sekarang mulai persiapan pengurukan," tambah Bayu Pancoroadi yang juga mantan Sekretaris Dinas PUPR tersebut.

Tugu tersebut dibangun di lahan aset Pemkab Jombang dengan luas 728 meter persegi. Berada di tepi atau sebelah barat jalan nasional.

"Kondisi sekarang masih di bawah badan jalan, sehingga perlu diuruk, dan nanti agak lebih tinggi dari jalan," ungkapnya.

Saat ini proyek tersebut dikerjakan Ardi Konstruksi (Arkon) beralamat di Dusun Ngrawan, RT 01/RW 07 Desa Tunggangsari, Kecamatan Kalidawar, Kabupaten Tulungagung.

Untuk pengerjaan dijadwal selama 120 hari dengan teken kontrak sejak 17 Juni lalu. Paket itu didanai APBD 2025 sebesar Rp 1,3 miliar.

Ditambahkan, landmark merupakan objek atau fitur yang menonjol dan mudah dikenali, baik alami maupun buatan manusia. "Ini berfungsi sebagai penanda atau simbol suatu wilayah atau tempat," imbuhnya.

Landmark juga membantu orang untuk mengenali suatu lokasi, memberikan arah, dan membangun identitas suatu tempat.

"Desain Tugu Jombang itu sendiri merupakan hasil dari sayembara desain landmark Kabupaten Jombang pada 2021," terangnya.

Tujuan sayembara desain landmark, untuk mendapatkan konsep desain yang merepresentasikan karakteristik lokal.

Dari hasil lomba tersebut didapatkan 10 pemenang terbaik. Desain landmark juara satu menjadi desain pada pembangunan Tugu Jombang saat ini.

Karya Moch Saiful Kharis, Andhika Chandra Irawan dan Haryo Jalu W dengan judul; Gapura Bumi Santri.

Berdasarkan konsep pemenang sayembara, tugu memiliki unsur islami, budaya dan sejarah.

"Desain asimetris dengan menonjolkan bangunan di sisi selatan sebagai jalur akses masuk ke wilayah perkotaan," urainya.

Motif ukiran melambangkan Kabupaten Jombang kaya akan budaya. Warna emas menunjukkan semangat daerah untuk mencapai cita-cita kejayaan.

"Bangunan utamanya berbentuk siluet masjid dan tugu setinggi 19 meter, menguatkan identitas Kabupaten Jombang sebagai kota santri," kata Bayu sembari menunjukkan masterplan Tugu Jombang yang dimaksud.

Ornamen batu candi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Majapahit, dimana Jombang sebagai salah satu gerbang kerajaan di masa lampau.

Desain ini juga dilengkapi dengan ruang terbuka hijau (RTH), sekaligus menambah nilai estetika bangunan.

Diharapkan, pembangunan Tugu Jombang yang saat ini sedang dalam proses pembangunan tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk arah. Tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas Kabupaten Jombang.

Reporter: Sutono|Editor: Arifin BH

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.