02 August 2025

Get In Touch

Untag Surabaya Jadi Tuan Rumah ICoSPACS 2025

Kegiatan The Fourth International Conference on Social, Politics, Administration, and Communication Sciences (ICoSPACS 2025) di Untag Surabaya.
Kegiatan The Fourth International Conference on Social, Politics, Administration, and Communication Sciences (ICoSPACS 2025) di Untag Surabaya.

SURABAYA (Lentera)- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan The Fourth International Conference on Social, Politics, Administration, and Communication Sciences (ICoSPACS 2025). 

Dalam kegiatan itu, Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi, Dr. Agus Imam Sonhaji, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini. 

Ia menegaskan kekuatan kota tidak hanya terletak pada infrastruktur, tetapi juga pada ide dan jejaring seperti yang dibangun dalam forum ini.

“Kami sangat senang apabila perguruan tinggi mengadakan acara seperti ini karena turut menghidupkan kota Surabaya. Pemerintah kota juga membutuhkan riset dari kampus untuk memperkuat kebijakan berbasis pengetahuan,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Konferensi tahunan yang digelar oleh Forum Komunikasi Dekan FISIP dan Ketua STISIP (FK-DISIP) Indonesia ini mengangkat tema “Nationalism Beyond Borders: Navigating Challenges of the Digital Era in Social and Political Sciences.”

Acara yang berlangsung di Auditorium Soeparman Hadipranoto, Gedung Graha Wiyata Untag Surabaya ini menghimpun 96 paper dari peserta, terdiri dari 58 presentasi daring dan 38 luring.

Sebanyak 56 peserta dari 41 universitas anggota FK-DISIP turut berpartisipasi. Bertepatan dengan konferensi ini, juga dilangsungkan pelantikan pengurus wilayah FK-DISIP masa bakti 2025–2029 di Meeting Room Graha Wiyata.

Sementara itu, Dekan FISIP Untag Surabaya, Dr. Ayun Maduwinarti, M.P., mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada institusinya.

“Kami merasa terhormat menjadi tuan rumah konferensi internasional ini yang menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan dunia akademik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, konferensi ini tidak hanya melibatkan akademisi dari 55 institusi, tetapi juga dihadiri hampir 50 Dekan FISIP/Ketua STISIP dari berbagai PTS di seluruh Indonesia. 

“Tema yang diangkat sangat relevan, mengingat batas-batas geografis kini memudar akibat derasnya arus informasi global. Forum ini menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial dan politik,” imbuhnya.

Salah satu plenary speaker, Dr. Abdul Aziz dari School of Arts and Social Sciences, Monash University Malaysia, memaparkan risetnya tentang diaspora Rohingya yang menggunakan media sosial untuk membangun kewarganegaraan transnasional.

“Komunitas yang terpinggirkan, seperti diaspora dan pengungsi, memanfaatkan platform digital sebagai sarana inklusi identitas dan keterlibatan sosial-politik,” tutupnya.

Reporter: Amanah/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.