04 August 2025

Get In Touch

Finlandia Juga Isyaratkan Siap Akui Palestina

Presiden Alexander Stubb
Presiden Alexander Stubb

BRUSSELS (Lentera) -Finlandia memberi sinyal masuk ke daftar negara-negara yang bakal mengakui Palestina. Ini setelah Presiden Alexander Stubb, Kamis (31/7/2025), menyatakan siap menyetujui pengakuan negara Palestina jika pemerintah mengajukan usulan resmi.

Berdasarkan Konstitusi Finlandia, presiden memutuskan pengakuan negara berdasarkan usulan pemerintah. Stubb mengatakan kepada kantor berita Finlandia, STT, bahwa masalah tersebut telah mencapai titik di mana Finlandia harus membuat pilihan.

"Kami telah membahas pertanyaan sulit ini sejak awal Oktober 2023. Sekarang saya sendiri melihat bahwa situasi telah berkembang ke titik di mana Finlandia harus membuat pilihan," ujarnya dikutip Jumat (1/8/2025).

"Jika Pemerintah mengusulkan pengakuan negara Palestina, dengan atau tanpa syarat, saya siap menerimanya segera," tambahnya.

Stubb menyatakan harapannya bahwa Finlandia akan mengakui Palestina, dan mencatat bahwa langkah tersebut akan lebih berdampak jika diambil sebagai bagian dari gerakan internasional yang lebih luas, seraya menekankan bahwa pengakuan harus bertujuan untuk mendukung proses perdamaian dan solusi dua negara.

Meski Partai Demokrat Kristen dan Partai Finlandia menentang pengakuan tersebut, keputusan akhir kini bergantung pada apakah pemerintah akan mengajukan usulan tersebut dalam beberapa minggu mendatang.

Presiden juga mengkritik tindakan Israel di Gaza, dengan mengatakan hukuman kolektif dan penderitaan warga sipil "tidak dapat diterima."

UEA- Irak Menyambut Baik

Uni Emirat Arab (UEA) dan Irak pada Kamis (31/7/2025) menyambut baik pernyataan dari beberapa negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina, menggambarkan langkah tersebut sebagai "langkah yang signifikan" dan "bersejarah" menuju tercapainya keadilan bagi rakyat Palestina.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri UEA, Menteri Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyatakan bahwa pengakuan internasional terhadap Palestina akan memperkuat prospek perdamaian yang berkelanjutan dan berkontribusi bagi stabilitas regional jangka panjang.

Sheikh Abdullah menekankan bahwa mendukung perjuangan Palestina merupakan tanggung jawab moral dan kemanusiaan masyarakat internasional. Dia menyerukan agar tindakan lebih lanjut dilakukan guna memajukan proses perdamaian.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak, pengakuan internasional yang semakin luas bagi Negara Palestina merupakan bentuk dukungan terhadap proses yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan bagi rakyat Palestina serta membuka jalan bagi pembentukan Negara Palestina yang merdeka.

Dari 193 negara anggota PBB, 148 negara saat ini mengakui Palestina, yang pertama kali dideklarasikan oleh para pemimpin Palestina di pengasingan pada 1988.

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara, termasuk Prancis, Inggris, Malta, Kanada, dan Portugal, telah mengumumkan rencana untuk menyampaikan pengakuan, sementara Australia telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin akan menyusul.

Tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 60.200 warga Palestina. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan wilayah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.

Pada Senin, kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem dan Physicians for Human Rights-Israel menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, dengan menyebutkan penghancuran sistematis masyarakat Palestina dan pembongkaran yang disengaja terhadap sistem perawatan kesehatan di wilayah tersebut.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.