
BRUSSELS (Lentera) - Komisi Eropa pada Selasa (5/8/2025) resmi menunda penerapan tarif balasan terhadap impor dari Amerika Serikat senilai 93 miliar euro (sekitar 108 miliar dolar AS), hanya beberapa hari sebelum kebijakan tersebut seharusnya mulai diberlakukan.
Juru bicara perdagangan Komisi Eropa, Olof Gill, mengatakan keputusan tersebut diambil melalui prosedur darurat dan masih memerlukan persetujuan resmi dari mayoritas negara-negara anggota dalam kurun waktu dua minggu. Tarif tersebut sebelumnya dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus.
"Komisi telah mengadopsi prosedur hukum yang diperlukan untuk menangguhkan implementasi tindakan balasan UE," kata Gill dalam konferensi pers di Brussel, seraya menambahkan bahwa peraturan tersebut akan diterbitkan di jurnal resmi UE pada hari yang sama.
Sebelum pengumuman ini, gelombang kritik semakin menguat dari sejumlah negara anggota utama, termasuk Prancis dan Jerman. Wakil Kanselir sekaligus Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil mengungkapkan kekecewaannya terhadap apa yang dia gambarkan sebagai sikap negosiasi UE yang "lemah" dalam pembicaraan perdagangan dengan AS.
"Saya rasa kita terlalu lemah. Kita tidak bisa puas dengan hasil yang dicapai," kata Klingbeil, merujuk pada kesepakatan yang dicapai akhir bulan lalu antara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden AS Donald Trump.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, sebagian besar impor UE ke AS akan dikenakan tarif 15 persen, sementara blok tersebut berjanji untuk membeli lebih banyak produk energi AS dan meningkatkan investasi di pasar AS
Gill mengungkapkan keterkejutannya atas pernyataan Klingbeil, menyatakan bahwa negara-negara anggota telah "sepenuhnya diberi pengarahan" dan mendukung hasil negosiasi untuk menghindari eskalasi tarif.
Juru bicara tersebut mengatakan penangguhan akan tetap berlaku selama enam bulan, dan selama periode itu implementasi kesepakatan yang lebih luas akan terus berlanjut. Jika komitmen tidak dipenuhi, kata Gill, UE tetap berhak mengaktifkan kembali tindakan balasannya.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber