Siapkan Pinjaman Rp56 Miliar, Pemkab Trenggalek Fokus Perbaiki Lima Ruas Jalan Prioritas

TRENGGALEK (Lentera) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek meyiapkan dana pinjaman sebesar Rp 56 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), untuk membiayai perbaikan lima ruas jalan prioritas yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
Meski belum cair, pinjaman ini sudah disetujui dalam Peraturan Daerah dan kini hanya tinggal menunggu evaluasi Gubernur Jawa Timur.
“Pinjaman Rp 56 miliar sudah final dalam perda. Penambahan ini memang untuk menutup kebutuhan pembangunan infrastruktur, tapi belum tercatat sebagai pendapatan daerah karena masih menunggu evaluasi dari gubernur,” ujar Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, Kamis (7/8/2025).
Ia berharap, proses administrasi di tingkat provinsi bisa rampung dalam waktu dekat agar proyek bisa segera dimulai. Target pelaksanaan fisik pun dipatok pada akhir tahun ini.
“Mudah-mudahan bisa dimulai Oktober atau November 2025. Nanti akan dievaluasi oleh gubernur dan diundangkan supaya segera bisa dieksekusi,” imbuhnya.
Pinjaman tersebut merupakan bagian dari total pembiayaan senilai Rp 106 miliar, yang dibagi dalam dua tahap. Sebanyak Rp 56 miliar akan digunakan dalam APBD Perubahan 2025, sementara sisanya sebesar Rp 50 miliar akan masuk dalam APBD Induk 2026.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Anjang Purwoko menyampaikan bahwa kelima ruas jalan yang masuk dalam program perbaikan telah dipilih berdasarkan kriteria teknis dan kebutuhan mendesak.
“Rencana alokasi pinjaman ini mencakup lima titik lokasi, yaitu ruas Kedunglurah–Gandusari, Sugihan–Kebon, Wonorejo–Sebo, Dongko–Kampak, dan Bungur–Bangun di Kecamatan Munjungan,” jelasnya.
Menurut Anjang, kelima titik tersebut sudah melalui seleksi sesuai dengan kriteria PT SMI, termasuk aspek Dana Insentif Daerah (DID) yang menjadi salah satu syarat penting dalam pengajuan pinjaman.
“Ada kriteria yang harus dipenuhi, salah satunya terkait dengan DID. Ruas-ruas yang kami ajukan sudah sesuai dengan persyaratan. Harapan kami, pelaksanaan bisa berjalan lancar dan selesai di akhir tahun 2025,” ungkapnya.
Ia menambahkan, metode perbaikan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing ruas jalan, namun sebagian besar akan menggunakan pelapisan dengan material hotmix agar lebih awet dan tahan lama. (Adv)
Reporter: Herlambang/Editor: Ais