13 August 2025

Get In Touch

Wali Kota Eri Cahyadi: Dirut KBS, Harus Membuat yang Tidak Mungkin Jadi Mungkin

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau KBS.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau KBS.

SURABAYA (Lentera)— Jabatan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) hingga kini masih belum terisi. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa proses seleksi akan dilakukan secara cermat untuk mendapatkan sosok yang memiliki visi inovatif dan kemampuan mengembangkan KBS.

Eri mencontohkan, salah satu terobosan yang bisa dilakukan adalah kerja sama pertukaran satwa dengan kebun binatang di luar negeri, termasuk mendatangkan panda merah maupun panda besar dari Tiongkok melalui skema pinjam-meminjam satwa.

“Dirut yang akan datang harus membuat yang tidak mungkin jadi mungkin. Kami butuh inovasi-inovasi baru untuk pengembangan KBS,” kata Eri, Minggu (10/8/2025).

Ia menuturkan, pemilihan tidak akan dilakukan secara terburu-buru demi menghindari risiko kerugian bagi perusahaan. 

“Kalau tidak punya kemampuan seperti jenengan dari perusahaan buka direksi, nanti tidak ada perkembangan dan malah merugikan,” tuturnya.

Eri menjelaskan, kinerja PDTS KBS saat ini cukup baik. Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat, dan program pertukaran satwa berjalan lancar. Namun, ia berharap Dirut baru dapat memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan jajaran direksi yang ada.

Bahkan pihaknya juga tidak menutup peluang bagi calon kandidat baik dari internal maupum eksternal KBS. “Kalau dari kalangan internal ada kandidat, saya persilakan mendaftar. Tugas Dirut berat, karena pendapatan KBS harus terus naik,” jelasnya. 

Selain membicarakan soal jabatan Dirut, Eri juga membeberkan rencana menghadirkan wahana baru di KBS. Wahana tersebut akan bersifat opsional dan berbayar terpisah dari tiket masuk utama. 

“Kalau tidak mau masuk wahana ini, pengunjung tetap bisa menikmati satwa tanpa biaya tambahan,” pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Operasional PDTS KBS, Nurika Widyasanti, menambahkan pengembangan ke depan akan difokuskan pada wahana dan koleksi satwa. 

Salah satunya adalah Rabbit in Wonderland, yang menampilkan berbagai jenis kelinci, baik lokal maupun impor, untuk edukasi anak-anak.

Selain itu, KBS juga mencatat keberhasilan dalam pengembangbiakan singa. Seekor anak singa jantan bernama Koko, lahir pada 8 April lalu dan kini berusia sekitar tiga bulan, menjadi hasil breeding ketiga di KBS. 

“Koko akan segera diperkenalkan ke publik setelah perawatan optimal selesai,” tutupnya. 

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.