
JAKARTA (Lentera) -Presiden Prabowo Subianto meresmikan tiga Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau) dalam upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
Ketiga Kodau itu masing-masing dipimpin oleh seorang panglima yang berasal dari perwira tinggi TNI Angkatan Udara (AU).
"Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dengan ini meresmikan," kata Prabowo dalam kata sambutannya, dilihat dari tayangan YouTube Puspen TNI, Minggu.
Berikut ini daftar Kodau yang dibentuk Prabowo beserta nama panglimanya:
- 1. Pangkodau I (Wilayah Indonesia Bagian Barat): Marsda TNI Muzafar, sebelumnya menjabat sebagai Pangkoopsud I.
- 2. Pangkodau II (Wilayah Indonesia Bagian Tengah): Marsda TNI Deni Hasoloan, sebelumnya menjabat sebagai Pangkoopsud II.
- 3. Pangkodau III (Wilayah Indonesia Bagian Timur): Marsda TNI Azhar Aditama D, sebelumnya menjabat sebagai Pangkoopsud III.
Kodau gantikan Koopsud
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan bahwa Kodau merupakan perubahan nomenklatur dari Komando Operasi Udara (Koopsud).
“Koopsud sekarang tinggal berubah namanya jadi Kodau. Betul, hanya berubah nomenklatur namanya saja,” kata Nyoman mengutip Kompas.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga meresmikan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru, 14 Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral), dan enam Grup Komando Pasukan Khusus.
Selain itu, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, serta 100 Batalyon Teritorial Pembangunan.
Ada pula lima Batalyon Infanteri Marinir serta lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat yang turut diresmikan Presiden Prabowo hari ini.
Kepada para pemimpin masing-masing satuan, Prabowo berpesan agar mereka memimpin dari depan pasukannya, termasuk di tempat-tempat berbahaya dan kritis.
"Saudara-saudara sebagai pemimpin harus memimpin dari depan. Panglima TNI, panglima pasukan TNI, komandan-komandan brigade, komandan-komandan batalion, memimpin dari depan, memimpin di tengah-tengah pasukan, berada selalu di tempat yang paling bahaya, berada selalu di tempat yang paling kritis. Tidak ada komandan pasukan yang memimpin dari belakang," kata Prabowo (*)
Editor: Arifin BH