18 August 2025

Get In Touch

APTRI Tagih Janji Mentan Amran, Dana Rp1,5 Triliun untuk Beli Gula Petani

Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPP APTRI) saat menggelar konferensi pers di Surabaya, Jumat (15/8/2025). (foto:ist/Ant)
Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPP APTRI) saat menggelar konferensi pers di Surabaya, Jumat (15/8/2025). (foto:ist/Ant)

SURABAYA (Lentera) - Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPP APTRI) menagih janji Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meminta pemerintah segera mencairkan dana Rp1,5 triliun, untuk pembelian gula petani guna menjaga keberlangsungan industri gula nasional dan mendukung program swasembada gula.

"Kami berharap janji Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada pertemuan Rabu kemarin segera direalisasikan, dana ini akan digunakan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PT RNI (Rajawali Nusantara Indonesia) untuk menyerap gula petani," ujar Sekretaris Jenderal DPP APTRI, Sunardi Eko Sukamto di Surabaya merilis Antara, Jumat (15/8/2025).

Menurut Sunardi, pencairan dana tersebut sangat penting untuk mengatasi penumpukan stok gula konsumsi, sekaligus memastikan keberlanjutan pembiayaan kebun tebu petani.

"Giling tebu berlangsung 4–5 bulan, dan hasil penjualan gula menjadi sumber biaya perawatan kebun hingga musim panen berikutnya," katanya.

Ia menambahkan saat ini terdapat sekitar 76.700 ton gula petani di wilayah kerja SGN yang belum terserap pasar, diperparah oleh masuknya gula rafinasi ke pasar yang seharusnya hanya untuk kebutuhan industri.

Pembina APTRI, Arum Sabil menegaskan realisasi dana tersebut juga akan berdampak positif terhadap psikologis pasar dan pedagang gula. 

"Petani tebu mayoritas berada di pedesaan, menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Kalau mereka rugi, produksi tahun depan bisa terancam," ujarnya.

Arum mengusulkan pemerintah membentuk badan koordinasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan pergulaan nasional, agar kebijakan yang diambil terintegrasi dan tepat sasaran.

"Jangan sampai birokrasi antarinstansi menghambat program pembelian gula petani," ucapnya.

Program swasembada gula nasional, lanjutnya, membutuhkan komitmen penuh dari pemerintah untuk melindungi gula konsumsi petani. 

"Negara harus hadir membela petani. Gula konsumsi harus bisa diserap pasar, apalagi kita belum swasembada," katanya.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.