19 August 2025

Get In Touch

Bakal Direnovasi, Dispusipda Kota Malang Ajukan DED Perpuskot Masuk PAK 2025

Kepala Dispusipda Kota Malang, Yayuk Hermiati. (Santi/Lentera)
Kepala Dispusipda Kota Malang, Yayuk Hermiati. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Renovasi perpustakaan kota (Perpuskot) Malang dipastikan bukan sekadar wacana. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Kota Malang telah mengajukan penyusunan detail engineering design (DED) ke dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2025.

Kepala Dispusipda Kota Malang, Yayuk Hermiati, mengatakan pengajuan tersebut dilakukan atas arahan Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Menurutnya, DED menjadi tahap awal sebelum pelaksanaan renovasi fisik gedung.

"Untuk saat ini baru DED yang diajukan, dimasukkan di PAK 2025. Dari DED nanti akan dirancang seperti apa bangunannya. Tetapi untuk pembangunan fisiknya, kapan dimulai, masih belum tahu. Yang jelas diawali dengan DED dulu," ujar Yayuk, Senin (18/8/2025).

Dijelaskannya, rencana renovasi ini menindaklanjuti arahan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang sebelumnya menyampaikan keinginan agar Perpustakaan Kota Malang tidak lagi berkesan terlalu formal. Menurutnya, konsep bangunan akan diarahkan agar lebih ramah dan nyaman bagi masyarakat.

"Pak Wali menginginkan perpustakaan jangan terlalu bersifat perkantoran, supaya orang masuk tidak merasa sungkan," katanya.

Untuk diketahui, bangunan Perpustakaan Kota Malang yang terletak di Jalan Ijen termasuk dalam kawasan bersejarah. Yayuk menegaskan, bagian depan gedung akan tetap dipertahankan. Penataan lebih difokuskan pada interior agar fungsi ruang dapat lebih sesuai kebutuhan.

"Mungkin nanti hanya ruangan-ruangannya yang disesuaikan. Prinsipnya, ruang untuk publik ada di bawah, sedangkan ruang kepala dinas, kabid, pegawai, itu ada di atas. Jadi masyarakat bisa lebih nyaman berkegiatan di lantai bawah," jelasnya.

"Sepertinya juga tidak ada penambahan lantai. Istilahnya, kantor mengalah, yang untuk publik diperluas," imbuhnya.

Mengenai anggaran yang dibutuhkan, Yayuk mengaku masih belum dapat mengungkapkan secara pasti, menurutnya, hal tersebut juga masih menunggu keputusan TAPD. "Yang jelas, saat ini kan saya hanya mengajukan, nanti diberi berapa, itu monggo," tambahnya.

Sebelumnya, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, menyampaikan wacana renovasi usai melakukan kunjungan ke Perpustakaan Kota Malang pada Senin (28/7/2025). Wahyu mengatakan, dorongan perbaikan muncul dari keluhan masyarakat yang disampaikan melalui pesan langsung di akun media sosialnya.

"Karena Malang ini kota pendidikan, saya rasa perpustakaannya harus lebih tidak terkesan formal," ujar Wahyu, Selasa (29/7/2025) lalu.

Selain tampilan bangunan, Wahyu juga menyoroti jam operasional perpustakaan yang dinilai kurang fleksibel. Menurutnya, banyak mahasiswa tidak dapat menjangkau karena perpustakaan hanya buka pada jam kerja.

"Selama ini jam bukanya itu di jam kerja. Padahal banyak mahasiswa yang ingin mencari buku namun lewat dari jam kerja sudah tutup," jelasnya.

Lokasi perpustakaan di Jalan Ijen, juga dinilai strategis karena ramai dikunjungi masyarakat, terutama saat Car Free Day (CFD). Wahyu menilai potensi itu bisa dimaksimalkan dengan menambah fasilitas publik, seperti co-working space.

Wahyu juga menilai tampilan luar perpustakaan perlu diubah agar tidak membuat masyarakat sungkan masuk. "Tampilan di dalamnya bisa saja dibikin seperti mall. Jadi tidak ada kesan formal," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Co-Editor: Nei-Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.