
SURABAYA (Lentera) – Kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, DPRD, dan insan pers melalui Workshop Wartawan Surabaya, untuk penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Balai Diklat Pemkot Surabaya, Prigen, yang berlangsung pada 23-24 Agustus 2025.
Forum yang membahas strategi optimalisasi aset daerah untuk peningkatan PAD ini, menuai apresiasi luas karena dinilai strategis dan relevan dengan tantangan pembangunan kota.
Acara tersebut menghadirkan 75 wartawan yang aktif meliput politik dan pemerintahan kota Surabaya, seluruh anggota Komisi A DPRD Surabaya, serta anggota Komisi D Imam Syafi’i yang juga mantan jurnalis senior.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya, M Fikser mengaku sering menghadiri forum diskusi bersama wartawan, namun menilai workshop kali ini berbeda.
“Selama saya di pemerintah kota dan Diskominfo, saya sering mengikuti talkshow yang diadakan teman-teman media. Tapi tidak pernah membuat acara sebagus ini, acara malam ini luar biasa,” kata Fikser ketika dikonfirmasi, Senin (25/8/2025).
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko juga menilai forum tersebut sangat penting karena menyatukan peran pemkot, DPRD, dan media dalam mencari solusi peningkatan PAD.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena mengangkat isu yang memang dibutuhkan pemerintah kota untuk memperkuat PAD. Kolaborasi seperti ini perlu terus dilanjutkan agar hasilnya nyata bagi masyarakat,” kata politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini.
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i sebagai mantan wartawan senior salah satu media cetak nasional, mengaku bangga dengan kontribusi wartawan melalui gagasan dan ide dalam pembangunan kota.
“Sebagai mantan wartawan, saya bangga melihat acara seperti ini. Wartawan tidak hanya meliput, tapi juga memberi ide dan gagasan untuk membangun Surabaya,” ujarnya.
Imam menekankan, optimalisasi aset merupakan isu krusial karena menjadi kunci peningkatan PAD tanpa membebani masyarakat. Ia berharap acara serupa dapat lebih sering diadakan dengan melibatkan lintas sektor.
“Kalau bisa dikelola dengan benar, Surabaya akan punya sumber pendapatan yang kuat tanpa harus menaikkan pajak,” tegasnya.
Workshop ini juga menghadirkan narasumber beragam, mulai dari Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Pdt Rio Pattiselano, Kepala BPKAD Wiwiek Widayati, Kepala BKPSDM Ira Tursilowati, hingga akademisi Untag Surabaya Dr. Syofyan Hadi, SH., MH.
Mereka membedah isu aset dari sisi tata kelola, SDM, hingga aspek hukum sehingga diskusi berjalan komprehensif.
“Kami senang acara ini bisa berjalan sukses dengan dukungan semua pihak. Kehadiran wartawan, pemkot, DPRD, hingga akademisi membuktikan bahwa optimalisasi aset memang menjadi kepentingan bersama,” tutup Ketua Pelaksana, M.N Hadi.
Reporter: Amanah/Editor: Ais