28 August 2025

Get In Touch

Legislator PDI Perjuangan Soroti Mega-Proyek WHOOSH Jakarta-Surabaya

Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono Kanang
Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono Kanang

SURABAYA (Lentera) -Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Budi Sulistyono Kanang menyoroti wacana proyek besar kereta cepat WHOOSH Jakarta–Surabaya.

Kalau wacana ini tidak disambut dengan roadmap dan business plan yang jelas, bisa-bisa justru menjadi beban baru, seperti kasus WHOOSH sebelumnya

.“Ini wacana luar biasa hebat, wacana yang dirindukan. Kalau ini lahir, maka ini adalah puncak perkeretaapian di Indonesia,” ungkap Kanang, yang juga Plh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Senin (25/08/2025).

Untuk itu Kanang mendorong transparansi keuangan, kelayakan bisnis, dan efisiensi kebijakan perkeretaapian nasional. Ia mempertanyakan dengan lugas kesiapan PT KAI dalam menyambut mandat Presiden.

“Kita tidak ingin mengulang model WHOOSH Jakarta–Bandung yang sampai sekarang belum untung dan justru jadi beban keuangan,” tegas mantan Bupati Ngawi dua periode itu.

Lebih lanjut, Kanang juga menyinggung soal target keuangan PT KAI yang tampak terlalu mulus. Laporan keuangan menyebutkan laba bersih KAI pada 2024 mencapai Rp 1,1 triliun dan ditargetkan naik menjadi Rp 1,185 triliun pada 2025. Namun Kanang melihat ada yang janggal.

“Ini menjadi pertanyaan luar biasa. Apakah angka laba ini real atau hanya target kertas? Apakah WHOOSH sudah diperhitungkan juga? Kesan yang muncul, KAI tampak nyaman sekali dengan angka ini, padahal tekanan finansial sangat besar,” tuturnya.

Menurutnya, keberadaan KAI sebagai pemegang saham di proyek WHOOSH Jakarta–Bandung menambah beban risiko keuangan yang harus dicermati dengan serius oleh DPR dan publik.

Rencana memperluas jalur WHOOSH hingga Surabaya merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat konektivitas antarkota di Pulau Jawa. Mandat ini sudah disampaikan melalui Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.

Namun Kanang memberi peringatan keras agar semua pihak tidak asal menyetujui kehendak presiden tanpa kesiapan matang.

“Presiden ingin sesuatu, kita iya-iya saja, lalu kemudian jadi beban. Jangan sampai itu terjadi lagi,” tegasnya.

“Proyek ini harus memberi manfaat riil bagi negara, bukan hanya menambah deretan utang. WHOOSH harus bisa menyumbang ke kas negara, bukan justru menggerusnya,” pungkasnya.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.