02 September 2025

Get In Touch

Suara Media

Suasana gembira mewarnai warga Rungkut Barata Surabaya yang memeringati Puncak HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 (Minggu, 31/8/2025) -Dok. Chresna
Suasana gembira mewarnai warga Rungkut Barata Surabaya yang memeringati Puncak HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 (Minggu, 31/8/2025) -Dok. Chresna

KOLOM (Lentera) -Hari Minggu (3/8/2025) suasana gembira mewarnai warga Negara Indonesia yang berdomisili di Rungkut Barata Surabaya.

Mereka saling sapa di panggung gembira. Ada juga karnaval keliling kampung.

Mereka larut dalam kegembiraan mendalam: Merayakan puncak kegiatan HUT (Hari Ulang Tahun) RI yang ke-80.

Bendera Merah Putih berkibar. Spanduknya bertulisan, "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju".

Di hari yang sama pemberitaan surat kabar pagi mengangkat isu politik yang tengah hangat.

Selanjutnya, hingga tengah malam situs berita online, media sosial, radio dan televisi masih terus melanjutkan kabar serupa.

Namun, sejumlah media massa mulai menyelipkan pesan idealisme.

Kompas online di akhir setiap berita yang ditayangkan menulis pesan:

Pemberitaan ini untuk kepentingan informasi publik, agar hak masyarakat untuk tahu tetap terjaga. Redaksi menolak kekerasan/perusakan/pembakaran/penjarahan, karena bangsa ini hanya akan kuat jika kita setia melindungi sesama, merawat fasilitas umum, dan menjaga dunia usaha tetap berjalan agar ekonomi tak makin terpuruk. Tetap tenang, jangan terprovokasi, jadikan negeri ini rumah aman buat kita semua, dan utamakan sumber informasi yang kredibel.

Redaksi Kumparan pun sama. Mereka memilih narasi begini:

Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusahaan fasilitas publik

Radio Suara Surabaya, menyebar pesan suara dengan teknik yang mereka punyai:

Suara rakyat, bagian penting demokrasi...

Tapi kawan! Kekuatan aksi itu, tidak diukur dari seberapa keras teriakannya, atau seberapa besar kerusakannya

Sampai tulisan ini Anda baca. Kami tetap mengajak sampaikan pesan dengan cara bermartabat

Perjuangan bukan hanya untuk di dengar, tapi juga dihargai

Pesan ini disertai lantunan lagu karya Ibu Sud yang berjudul: “Tanah Airku”

Di WhatsApp Grup ada yang mengirim pesan:

WARGA JAGA WARGA. LINDUNGI SESAMA WARGA, TERMASUK MINORITAS AGAMA DAN ETNIS. JANGAN RUSAK DAN AMBIL MILIK SESAMA. JANGAN SAKITI KAWAN, SAUDARA, DAN TETANGGAMU

(SEBARKAN DI SEMUA GRUP WHATSAPP DAN ORAMG-ORANG YANG KAMU SAYANGI)

Harap maklum, WA Grup sejak hari Jumat (29/8/2025) paling ramai update informasi. Macam-macam kabar dan konten video disebar.

Jaga diri dan tahan diri

Lentera Media Grup -online, televisi dan koran, juga punya semangat kebersamaan. Sebagai media berbasis digital punya tanggungjawab besar. Bahkan sangat luas.

“Jangan Anarkis” itu judul Lentera Koran edisi hari Senin (1/9/2025).

Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat merupakan hak fundamental setiap warga negara.

Kritik bahkan menjadi bagian penting dari mekanisme kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah.

Namun, hak tersebut harus dijalankan dengan cara yang santun, tertib, dan tidak menimbulkan tindakan anarkis.

Dan ini, pesan saya kepada para penyelenggara negara:

Kemarahan rakyat adalah akumulasi dari kekecewaan kepada pemimpinnya. Karena itu, para pemimpin mawas diri dan menahan dirilah.

Ingat, ya, kekuasaan hanya sementara. Lebih afdol Anda berbuat demi menyejahterakan rakyat. Ingat, itu semua tanggung jawab Anda!

Arifin BH, Pemimpin Redaksi

Share:

Punya insight tentang peristiwa terkini?

Jadikan tulisan Anda inspirasi untuk yang lain!
Klik disini untuk memulai!

Mulai Menulis
Lentera Today.
Lentera Today.