
SURABAYA (Lentera) -Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan apresiasi tinggi kepada warga yang telah membentuk Pasukan Pengamanan Masyarakat (PAM Swakarsa) di setiap RW.
Menurutnya, langkah ini menjadi bukti nyata budaya gotong royong dan kekompakan khas arek-arek Suroboyo dalam menjaga keamanan kotanya.
Eri menilai kesadaran warga dalam menjaga keamanan semakin meningkat. Keberadaan pos-pos swakarsa yang didirikan masyarakat menjadi wujud nyata benteng pertahanan di tingkat kampung.
“Seluruh kampung yang ada hari ini sudah membentuk dan menjadi Kampung Pancasila. Ini menguatkan silaturahim, menjaga kampung, dan mempererat kerukunan,” kata Eri usai melakukan patroli gabungan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Sabtu (6/9/2025) malam.
“Warga sekarang sudah berani menjaga di jalan-jalan. Jika ada siapapun yang membuat kericuhan, pasti akan dihadapi. Wong Surabaya ini sudah mulai bangun dan dihadapi,” tegasnya.
Eri mengungkapkan, patroli ini digelar untuk memastikan keamanan Kota Pahlawan usai kericuhan yang sempat terjadi pada akhir Agustus 2025.
Dengan menggunakan sepeda motor, Eri bersama jajaran TNI, Polri, Forkopimda, serta perangkat daerah (PD) Pemkot Surabaya menyusuri kampung-kampung dan jalan protokol, menyapa sekaligus berdialog dengan warga yang berjaga di pos keamanan lingkungan.
Di sejumlah pos, Eri menegaskan pentingnya kebersamaan semua elemen dalam menjaga kondusivitas.
“Saya ingin memastikan bahwa Surabaya, InsyaAllah hari ini dan seterusnya akan aman. Surabaya ini rumah kita, tanah kelahiran kita. Saya selalu bilang, Surabaya itu jangan diganggu. Surabaya itu seperti macan, sekarang semua macan sudah bangun (pengamanan di setiap wilayah),” tegasnya.
Tak hanya itu, untuk memperkuat partisipasi masyarakat, Pemkot Surabaya berencana memasang alarm keamanan di setiap balai RW. Alarm tersebut akan difungsikan sebagai penanda bila ada ancaman atau gangguan di wilayah tertentu.
“InsyaAllah nanti kita akan anggarkan dan diskusikan dengan DPRD. Jadi setiap balai RW akan ada alarm. Ketika ada yang berbuat rusuh, alarm akan dibunyikan sehingga seluruh warga di wilayah itu akan bergerak menjaga Surabaya,” ungkapnya.
Eri menekankan bahwa keamanan dan kemakmuran Surabaya tidak bisa hanya ditopang pemerintah, melainkan hasil kerja sama seluruh warganya.
“Surabaya yang menjaga bukan wali kotanya. Surabaya bisa makmur bukan karena wali kotanya, tapi karena gotong royong orang Surabaya,” pungkasnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH