
DENPASAR (Lentera) -Kepolisian Daerah (Polda) Bali melaporkan lima orang meninggal dunia dan enam lainnya masih hilang akibat banjir yang melanda Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Selasa (9/9/2025) malam hingga Rabu (10/9/2025) pagi.
"Tim SAR gabungan menemukan lima orang dalam kondisi meninggal dunia dan enam orang dilaporkan keluarga masih hilang," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Aryasandy di Denpasar, Rabu.
Data korban tersebut dihimpun hingga Rabu pukul 18.00 Wita.
Identitas Korban Meninggal Dunia
Adapun lima korban banjir Bali yang ditemukan meninggal dunia yaitu:
- 1. Ni Wayan Lenyod, perempuan, ditemukan di Taman Pancing, Denpasar.
- 2. Mrs. X, ditemukan di Benoa, Denpasar.
- 3. Nadira, perempuan, ditemukan di Taman Pancing Denpasar, sudah diidentifikasi dan diambil keluarganya.
- 4. Endang Cahyaning Ayu, perempuan, ditemukan di Uma Alas, Kabupaten Badung, diidentifikasi di RSUD Mangusada.
- 5. Rio Saputra (20), ditemukan di Kali Ubung, Kota Denpasar.
Sementara itu, enam korban lainnya yang masih dinyatakan hilang sesuai laporan keluarga dan diduga terseret arus banjir yakni: Made Suwitri Tasnim Farwa Husein Maimunah Ni Ketut Merta Ni Nyoman Sari
Aryasandy menambahkan, selain Nadira yang sudah diambil keluarga, jenazah korban banjir Denpasar lainnya masih dititipkan di RSUP Prof. Ngoerah atau RS Sanglah Denpasar.
"Bagi keluarga yang merasa memiliki anggota keluarga hilang terkait korban banjir di wilayah hukum Bali, silakan menghubungi Posko DVI Ante Mortem di RSUP Prof Ngoerah Sanglah. Tim Dokpol bersiaga 24 jam untuk melayani masyarakat," ucapnya, dikutip Kompas.
Pemkot Denpasar Tetapkan Tanggap Darurat Banjir
Menanggapi banjir Bali yang menimbulkan korban jiwa, Pemerintah Kota Denpasar secara resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan keputusan ini diambil untuk mengoptimalkan penanganan bencana, mengantisipasi dampak lanjutan, serta menjamin kelancaran aktivitas masyarakat.
“Status tanggap darurat ini penting agar seluruh upaya penanganan dapat berjalan terpadu, cepat, dan tepat sasaran dengan melibatkan seluruh elemen,” ujar Jaya Negara dalam rapat koordinasi penanganan banjir.
Rapat tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, jajaran pimpinan OPD, serta para perbekel dan lurah.
Posko Terpadu dan Upaya Penanganan
Pemkot Denpasar telah mendirikan Posko Terpadu di Kantor Wali Kota Denpasar yang terhubung dengan posko di tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan.
Respons cepat juga dilakukan oleh BPBD Kota Denpasar bersama BPBD Provinsi Bali, termasuk pembersihan lingkungan, evakuasi warga, dan penanganan darurat.
“Posko-posko di lapangan juga telah dilengkapi pelayanan dari Dinas Sosial hingga Dinas Kesehatan, termasuk distribusi obat-obatan,” kata Jaya Negara.
Menurutnya, meningkatnya debit air sungai di wilayah hulu akibat curah hujan tinggi menjadi penyebab utama banjir Denpasar dan Badung. Jaya Negara juga menyampaikan apresiasi kepada aparat dan perangkat desa yang sigap membantu warga terdampak.
“Kami menginstruksikan perbekel dan lurah segera melakukan pendataan masyarakat terdampak. Semakin cepat kita bergerak, semakin baik pelayanan yang bisa diberikan,” ucapnya (*)
Editor: Arifin BH