
SURABAYA (Lentera) - Samsung memperkenalkan Galaxy Watch8 sebagai perangkat unggulan untuk mendukung kualitas tidur dalam ajang World Sleep Congress 2025 di Singapura pada 5–10 September 2025. Acara tersebut menjadi forum ilmiah internasional bergengsi di bidang ilmu tidur dan ritme sirkadian, menghadirkan lebih dari 350 jam presentasi dari para pakar dunia.
“Tujuan kami di sini adalah untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana inovasi Samsung mendukung kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan dan kualitas tidur yang lebih baik,” jelas Platform Architect and Project Lead Digital Health team Samsung Electronic, Moon Bae Song, dalam acara yang berlangsung di Suntec City, Singapura, Selasa (9/9/2025).
Galaxy Watch 8 hadir dengan beragam fitur tidur, mulai dari sleep coaching hingga survei pola tidur unik yang dibagi dalam delapan karakter hewan, seperti singa, penguin, hingga buaya. Dari hasil analisis tersebut, pengguna akan memperoleh panduan harian yang praktis dan mudah diikuti, mencakup jadwal tidur, rutinitas malam, hingga tips sederhana untuk menjaga kualitas istirahat tetap sehat dan konsisten.
Samsung juga memaparkan teknologi Samsung Health SDK yang memungkinkan pengembangan riset kesehatan digital. SDK ini mendukung lebih dari 23 jenis data kesehatan, termasuk aktivitas, nutrisi, biometrik, hingga pola tidur yang semuanya bisa diintegrasikan dengan digital therapeutics, remote patient monitoring, hingga penelitian medis.
"Semua bisa diakses dari jam tangan yang bukan sekadar pintar, sebab versi ini memiliki kemampuan sensor kesehatan seperti PPG, ECG, detak jantung, SpO₂, hingga suhu tubuh," sambungnya.
Bantu Evaluasi Tidur Pengguna
Adapun Dokter Spesialis Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja, yang turut menghadiri kongres itu, menilai kesadaran masyarakat Indonesia terhadap tidur sehat meningkat berkat teknologi wearable. Gen Z menjadi generasi yang paling sadar dengan kesehatan tidurnya.
Menurut Andreas, tidur kini sama pentingnya dengan nutrisi dan olahraga. Dia masuk dalam paradigma atau pilar kesehatan saat ini.
“Triumvirate of health itu begini, yang menjadi dasar adalah kesehatan tidur. Tanpa kesehatan tidur yang baik, mau jaga makan seperti apa pun, tetap tidak bisa,” tegasnya kepada wartawan di lokasi.
Ia menambahkan, gangguan tidur yang berkepanjangan bisa berdampak serius pada kesehatan jantung. Menurutnya, tidur adalah kunci yang memengaruhi bukan hanya dapat menyebabkan penyakit apabila tidak terpenuhi, tetapi juga salah satu sumber penyebab stres.
Badan stres menyebabkan zat oksidan dalam tubuh naik. Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, hingga tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, Andreas menilai perangkat seperti Galaxy Watch 8 membantu masyarakat melakukan evaluasi tidur harian, salah satunya menekankan pentingnya kebiasaan sederhana untuk menjaga kualitas tidur.
“Jangan lakukan late-night snacking, hentikan konsumsi kafein setidaknya 12 jam sebelum tidur, dan biasakan tidur dalam ruangan gelap agar produksi melatonin optimal,” jelasnya.
Menurutnya, smartwatch macam Galaxy Watch 8 bisa membantu memberi pengingat praktis atas kebiasaan tersebut, sehingga masyarakat lebih disiplin dalam menjaga pola istirahat.
Dalam kegiatan ini pun, kehadiran Samsung lewat Galaxy Watch8 Series menegaskan raksaksa elektronik dan teknologi asal Korea Selatan ini bukan sekadar perangkat wearable, melainkan bagian dari ekosistem kesehatan preventif yang mendukung terbentuknya kualitas hidup lebih baik.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber