13 September 2025

Get In Touch

Jatim Pelopori Kesetaraan Reward untuk Atlet Disabilitas

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama salah satu atlet disabilitas saat menghadiri peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XLII Tahun 2025 di Kantor Sekretariat National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Timur di Kot
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama salah satu atlet disabilitas saat menghadiri peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XLII Tahun 2025 di Kantor Sekretariat National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Timur di Kot

MOJOKERTO (Lentera) — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan kembali komitmennya dalam mewujudkan kesetaraan bagi atlet disabilitas. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XLII Tahun 2025 di Kantor Sekretariat National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Timur di Kota Mojokerto, Kamis (11/9/2025).

Dalam acara yang juga dihadiri Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, Gubernur Khofifah secara simbolis memotong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur dan apresiasi. Ia juga menyerahkan berbagai bantuan, termasuk peralatan sekolah senilai masing-masing Rp 3 juta untuk 15 atlet pelajar, serta alat penunjang olahraga senilai Rp 150 juta. Selain itu, ada tali asih untuk dua purna atlet dan bantuan modal usaha untuk tiga atlet berprestasi, masing-masing senilai Rp 3 juta.

Gubernur Khofifah menyatakan bahwa sejak awal kepemimpinannya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menjadi pelopor dalam menyamakan nilai reward antara atlet disabilitas (Paralimpik) dengan atlet non-disabilitas (PON).

"Sejak periode pertama kami, kami telah membangun kesetaraan reward. Jadi, penghormatan, penghargaan, dan apresiasi kita kepada atlet Paralimpik pada level dan cabang olahraga yang sama, reward-nya sama," tegas Khofifah.

Khofifah berharap kesetaraan ini dapat memacu semangat para atlet Paralimpik Jatim untuk terus berprestasi. Ia memastikan dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota akan terus dimaksimalkan untuk pembinaan atlet.

"Karena mereka ini kan di berbagai daerah, jadi kalau pembinaan terus dilakukan oleh kabupaten/kota, maka pertumbuhan atlet-atlet Paralimpik bisa lebih maksimal lagi," jelas Khofifah.

Komitmen ini terbukti dari peningkatan prestasi Jatim. Pada Pekan Paralimpik Nasional (Papernas) 2024, Jatim meraih 21 medali emas, 20 perak, dan 11 perunggu. Sementara itu, pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2023, atlet pelajar Jatim berhasil menduduki posisi keempat dengan 10 medali emas, 11 perak, dan 6 perunggu.

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, juga menyatakan kebanggaannya terhadap para atlet disabilitas. "Semoga bisa menjadi inspirasi bagi pemuda di Jatim untuk bisa bermimpi melampaui batas seperti halnya para atlet Paralimpik," pesannya.

Kesetaraan ini bukan sekadar janji, tetapi telah direalisasikan. Ketua NPCI Jatim, Imam Kuncoro, mengakui bahwa baru pada kepemimpinan Gubernur Khofifah, para atlet disabilitas benar-benar merasakan kesetaraan ini. "Berdiri di tahun 1970, baru sejak Ibu Gubernur Khofifah di tahun 2022 sejarah baru lahir, di mana kami benar-benar merasakan kesetaraan. Kami memperoleh bonus yang sama nilainya dengan atlet PON," ungkapnya.

Para atlet dan pelatih pun menyampaikan rasa terima kasihnya. Amin Alfateja, pelatih atletik NPCI Jatim, berterima kasih atas perhatian yang diberikan. "Mohon doa restunya dalam setiap event nasional maupun internasional untuk kami semua," ujarnya. Yuliana Marinakei, atlet judo, juga berharap Gubernur Khofifah terus berjuang bersama mereka. Senada dengan Yuliana, Olivia, atlet renang berusia 16 tahun, berharap perhatian terhadap disabilitas di Jatim terus meningkat. "Semoga disabilitas di Jatim semakin maju," pungkasnya. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.