16 September 2025

Get In Touch

Kurang dari 48 Jam, Pembunuh Charlie Kirk

Politikus konservatif Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk saat masih berpidato sebelum ditembak. (X.com/@logos_id)
Politikus konservatif Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk saat masih berpidato sebelum ditembak. (X.com/@logos_id)

WASHINGTON (Lentera) – Kurang dari 48 jam, pria yang dituduh membunuh aktivis konservatif AS Charlie Kirk, yang diidentifikasi sebagai Tyler Robinson, berhasil ditangkap. Selain dituduh melakukan pembunuhan, dia juga dinilai melakukan pelanggaran senjata.

Gubernur Utah Spencer Cox pada hari Jumat (12/9/2025) mengatakan bahwa penangkapan tersebut meredakan kekhawatiran rakyat Amerika tentang buronan yang diduga membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk: "Kami menangkapnya," katanya.

Cox mengidentifikasi tersangka berusia 22 tahun. Gubernur Republik yang telah menjabat dua periode itu berbicara dengan penuh semangat tentang risiko serangan tersebut dan mendesak agar semua pihak menahan diri.

"Masalah dengan kekerasan politik adalah ia menyebar, karena kita selalu bisa menyalahkan pihak lain,[…]. Dan pada titik tertentu kita harus menemukan jalan keluar, atau situasinya akan menjadi jauh, jauh lebih buruk," kata gubernur Cox.

Reuters menyebut, Suara Cox pecah karena emosi ketika ia mengakui kemarahan dan kesedihannya sendiri, perasaan yang juga dirasakan oleh banyak orang yang melihat video mengerikan serangan yang muncul di media sosial minggu ini.

Dalam pernyataan publik selama perburuan, Cox mengingatkan warga Utah bahwa negara bagiannya mengizinkan hukuman mati dan berjanji untuk menuntut pertanggungjawaban tersangka sepenuhnya sesuai hukum yang berlaku.

Cox memiliki rekam jejak dalam mendorong kesopanan dalam politik, meskipun negara bagiannya didominasi oleh Partai Republiknya sendiri, yang menguasai semua kursi di Kongres Utah dan kedua kamar legislatif negara bagian.

Gubernur pada hari Jumat secara khusus berbicara kepada kaum muda, sebagai penghormatan kepada organisasi politik milik Kirk, Turning Point USA, yang aktif di kampus-kampus dan memainkan peran penting dalam membangun gerakan konservatif yang baru lahir di kalangan anak muda Amerika -- yang sebagian besar masih condong ke Partai Demokrat.

“Kepada teman-teman muda saya di luar sana: kalian mewarisi negara di mana politik terasa seperti amarah. Rasanya amarah adalah satu-satunya pilihan, tetapi melalui kata-kata itu, kita diingatkan bahwa kita dapat memilih jalan yang berbeda," kata Cox.

Cox mngatakan bahwa generasi muda memiliki kesempatan untuk membangun budaya yang sangat berbeda dari apa yang sedang diderita saat ini. Bukan dengan berpura-pura perbedaan tidak penting, tetapi dengan merangkul perbedaan dan melakukan percakapan yang sulit itu.

Pembaruan faktual Cox setelah penembakan tersebut kontras dengan reaksi dari beberapa anggota parlemen AS dari Partai Republik. (*)

Sumber : Reuters
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.