
SURABAYA (Lentera) -Langit Madinah, Arab Saudi membuat geger. Sebuah kilatan cahaya tiba-tiba saja melintas di atas Masjid Nabawi.
Mengutip akun Instagram That Saudi Page, kilauan cahaya itu diduga sebuah rudal yang sedang melintas. Kejadiannya pada hari Kamis (11/9/2025) waktu setempat.
"Sebuah rudal dicegat di Madinah, kemarin," tulis akun tersebut yang diunggah pada Jumat (12/9/2025).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Arab Saudi mengenai insiden pencegatan rudal tersebut. Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, saat dihubungi juga menyatakan bahwa belum ada keterangan resmi dari pihak Kerajaan Arab Saudi.
"Belum ada statement resmi dari pihak Saudi," tutur Yusron dikutip detik, Sabtu (13/9/2025).
Video yang diunggah menunjukkan seberkas cahaya melesat di langit diikuti suara ledakan keras.
Menurut keterangan, kejadian itu berlangsung usai salat Subuh. Video tersebut bersumber dari akun TikTok @taufiqueahmed94.
Hubungan dengan Konflik Yaman
Pada hari yang sama, Israel mengklaim telah berhasil mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman. Hal ini terjadi sehari setelah Israel membombardir Sanaa untuk menyerang kelompok Houthi, yang menyebabkan 46 orang tewas dan 160 lainnya luka-luka.
Meskipun Israel menuding Yaman, belum ada pihak yang secara langsung menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Menyusul sirene yang berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa wilayah di Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat," kata militer Israel melalui saluran Telegram mereka, dikutip dari AFP.
Eskalasi di Yaman
Sebelumnya, Israel menyerang kompleks Houthi di Provinsi Jawf, Yaman.
Juru bicara Houthi, Anees Alasbahi, melaporkan bahwa serangan itu menewaskan 35 orang dan melukai 131 lainnya. Korban tewas dan luka-luka juga dilaporkan di Sanaa dan Jawf, provinsi yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi.
Eskalasi konflik ini menyusul pembunuhan Perdana Menteri Houthi, Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi, dan sembilan menteri lainnya saat menghadiri rapat di Sanaa bulan lalu.
Pembunuhan tersebut dianggap sebagai insiden paling menonjol yang melibatkan pejabat Houthi dalam dua tahun terakhir, terkait dengan perang di Gaza (*)
Editor: Arifin BH